Namun spot Dandangan di Alun-Alun Kudus nantinya hanya akan ditempati stan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) saja. Hal ini karena adanya kerusakan rumput di area itu pascagelaran karena wahana permainan.
”Kami telah evaluasi, nantinya agar lapangan khusus untuk stan UMKM saja,” katanya, Selasa (28/3/2023).
Pihaknya meminta dinas terkait berkoordinasi agar perbaikan dilakukan secepatnya. Sehingga, lapangan Alun-Alun Kudus bisa hijau kembali.
Pihaknya telah menginstruksikan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus untuk meremajakan rumput-rumput yang tidak bisa tumbuh kembali.
”Kami terus memantau agar segera dilakukan perbaikan. Termasuk berkoordinasi dengan
stakeholder yang ada,” sambungnya.
Hartopo juga menginstruksikan dinas-dinas terkait untuk bisa bekerja sama dalam memulihkan kondisi Alun-alun. Semisal Dinas Pertanian bila memiliki benih rumput bagus, bisa untuk ikut membantu.
”Karena anggarannya hanya dari anggaran perawatan PKPLH saja, tidak ada penambahan anggaran,” ungkapnya.
Baca: Bupati Pastikan Alun-Alun Kudus Kembali Cantik Sebelum Lebaran
Kepala Dinas PKPLH Abdul Halil mengklaim perbaikan rumput Alun-alun Simpang Tujuh Kudus yang rusak akibat tradisi Dandangan beberapa waktu lalu hanya butuh waktu sekitar satu bulan.Di sisi lain, Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat nilai transaksi jual beli di tradisi pasar malam Dandangan tahun 2023 ini mencapai Rp 14,7 miliar. Nominal transaksi tersebut tercapai selama kurang lebih 12 hari Dandangan Kudus digelar.Kabid Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Perdagangan Kudus Imam Prayitno menyebutkan, nilai transaksi itu berasal dari 620 pedagang inti Dandangan dan 300-an pedagang seputar Kudus City Walk.
Baca: Rumput Alun-Alun Kudus Hanya Dipupuk, Pemerhati: yang Tumbuh TekiImam menyebut, pihak dinas melakukan survei secara acak kepada mereka. Di mana untuk pendapatan per hari pedagang Dandangan bisa mencapai Rp 1,5 juta. Kemudian untuk pedagang seputar Kudus City Walk, omzetnya bisa mencapai Rp 1 juta per harinya.”Pasar Dandangan tahun ini benar-benar sangat meriah karena ada tambahan arena permainan di kawasan Alun-Alun Kudus, pengunjungnya pun berlipat-lipat sehingga nilai transaksinya naik,” ungkapnya. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Bupati Kudus HM Hartopo telah mengevaluasi pelaksanaan tradisi pasar malam Dandangan Kudus di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus, beberapa waktu lalu. Dia memutuskan tetap akan tetap memakai Alun-Alun Kudus sebagai salah satu spot tradisi pasar malam Dandangan.
Namun spot Dandangan di Alun-Alun Kudus nantinya hanya akan ditempati stan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) saja. Hal ini karena adanya kerusakan rumput di area itu pascagelaran karena wahana permainan.
”Kami telah evaluasi, nantinya agar lapangan khusus untuk stan UMKM saja,” katanya, Selasa (28/3/2023).
Pihaknya meminta dinas terkait berkoordinasi agar perbaikan dilakukan secepatnya. Sehingga, lapangan Alun-Alun Kudus bisa hijau kembali.
Pihaknya telah menginstruksikan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus untuk meremajakan rumput-rumput yang tidak bisa tumbuh kembali.
”Kami terus memantau agar segera dilakukan perbaikan. Termasuk berkoordinasi dengan
stakeholder yang ada,” sambungnya.
Hartopo juga menginstruksikan dinas-dinas terkait untuk bisa bekerja sama dalam memulihkan kondisi Alun-alun. Semisal Dinas Pertanian bila memiliki benih rumput bagus, bisa untuk ikut membantu.
”Karena anggarannya hanya dari anggaran perawatan PKPLH saja, tidak ada penambahan anggaran,” ungkapnya.
Baca: Bupati Pastikan Alun-Alun Kudus Kembali Cantik Sebelum Lebaran
Kepala Dinas PKPLH Abdul Halil mengklaim perbaikan rumput Alun-alun Simpang Tujuh Kudus yang rusak akibat tradisi Dandangan beberapa waktu lalu hanya butuh waktu sekitar satu bulan.
Di sisi lain, Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat nilai transaksi jual beli di tradisi pasar malam Dandangan tahun 2023 ini mencapai Rp 14,7 miliar. Nominal transaksi tersebut tercapai selama kurang lebih 12 hari Dandangan Kudus digelar.
Kabid Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Perdagangan Kudus Imam Prayitno menyebutkan, nilai transaksi itu berasal dari 620 pedagang inti Dandangan dan 300-an pedagang seputar Kudus City Walk.
Baca: Rumput Alun-Alun Kudus Hanya Dipupuk, Pemerhati: yang Tumbuh Teki
Imam menyebut, pihak dinas melakukan survei secara acak kepada mereka. Di mana untuk pendapatan per hari pedagang Dandangan bisa mencapai Rp 1,5 juta. Kemudian untuk pedagang seputar Kudus City Walk, omzetnya bisa mencapai Rp 1 juta per harinya.
”Pasar Dandangan tahun ini benar-benar sangat meriah karena ada tambahan arena permainan di kawasan Alun-Alun Kudus, pengunjungnya pun berlipat-lipat sehingga nilai transaksinya naik,” ungkapnya.
Editor: Ali Muntoha