Brand Internasional Masuk Kudus, Tapi Ogah Bangun Gerai di Lahan Pemda
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 29 April 2023 10:11:45
Beberapa di antaranya adalah McDonald, dan yang paling baru adalah Starbucks. Dua brand ini lebih suka menyewa lahan kepada pihak swasta atau perseorangan.
Sementara sejumlah lahan kosong yang selalu dipromosikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, masih nihil peminat.
Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, pemerintah daerah sebenarnya telah menawarkan lahan-lahan miliki pemkab kepada mereka. Namun, pada akhrinya semuanya memilih untuk menyewa lahan milik swasta.
”Iya memang, kami sendiri juga kurang mengerti kenapa, cuma ya kami akan tetap akan mempromosikan supaya investor ini nambah masuk Kudus. Kemarin McD juga kami tawari lagi di bekas SMP 3 itu,” katanya, Sabtu (29/4/2023).
Baca: Investor Bakal Bangun Pasar Induk Khusus Sayur di KudusHartopo mengaku sebenarnya tidak akan terlalu memaksa para investor untuk menggunakan lahan milik pemerintah daerah. Asalkan investor sudah mau masuk Kudus, maka dia akan cukup senang karena pajak daerah akan bertambah.
Meski begitu, pihaknya masih akan terus mempromosikan lahan-lahan kosong milik Pemkab Kudus. Walaupun saat ini, belum ada lagi ketertarikan investor untuk menggunakannya. ”Iya nanti tetap akan coba kami optimalkan,” pungkasnya.Target investasi Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada tahun 2022 sebesar Rp 3,3 triliun tidak tercapai. Hingga triwulan ketiga tahun lalu, jumlah total nilai investasi yang masuk ke Kudus hanya sebesar Rp 838,5 miliar. Atau hanya 0,81 persen dari target.
Baca: Percepat Realisasi Jalan Tol, Pemkab Jepara Beri Iming-Iming Ini Pada InvestorSementara terkait perkembangan investasi yang masuk di Kudus selama tahun 2022, hanya ada satu investor skala menengah atas yang masuk ke Kudus.Investor ini akan mendirikan pabrik roti di Kudus, tepatnya di Jalan Jendral Sudirman Kudus. Nilai investasinya pun tidak terlalu besar karena menggunakan sistem sewa tanah.https://youtu.be/8aCPiUlOgAQEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Beberapa waktu belakangan sejumlah investor dengan merek dagang internasional masuk ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Meski begitu, hampir seluruhnya ogah mendirikan gerainya di lahan-lahan milik pemerintah daerah.
Beberapa di antaranya adalah McDonald, dan yang paling baru adalah Starbucks. Dua brand ini lebih suka menyewa lahan kepada pihak swasta atau perseorangan.
Sementara sejumlah lahan kosong yang selalu dipromosikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, masih nihil peminat.
Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, pemerintah daerah sebenarnya telah menawarkan lahan-lahan miliki pemkab kepada mereka. Namun, pada akhrinya semuanya memilih untuk menyewa lahan milik swasta.
”Iya memang, kami sendiri juga kurang mengerti kenapa, cuma ya kami akan tetap akan mempromosikan supaya investor ini nambah masuk Kudus. Kemarin McD juga kami tawari lagi di bekas SMP 3 itu,” katanya, Sabtu (29/4/2023).
Baca: Investor Bakal Bangun Pasar Induk Khusus Sayur di Kudus
Hartopo mengaku sebenarnya tidak akan terlalu memaksa para investor untuk menggunakan lahan milik pemerintah daerah. Asalkan investor sudah mau masuk Kudus, maka dia akan cukup senang karena pajak daerah akan bertambah.
Meski begitu, pihaknya masih akan terus mempromosikan lahan-lahan kosong milik Pemkab Kudus. Walaupun saat ini, belum ada lagi ketertarikan investor untuk menggunakannya. ”Iya nanti tetap akan coba kami optimalkan,” pungkasnya.
Target investasi Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada tahun 2022 sebesar Rp 3,3 triliun tidak tercapai. Hingga triwulan ketiga tahun lalu, jumlah total nilai investasi yang masuk ke Kudus hanya sebesar Rp 838,5 miliar. Atau hanya 0,81 persen dari target.
Baca: Percepat Realisasi Jalan Tol, Pemkab Jepara Beri Iming-Iming Ini Pada Investor
Sementara terkait perkembangan investasi yang masuk di Kudus selama tahun 2022, hanya ada satu investor skala menengah atas yang masuk ke Kudus.
Investor ini akan mendirikan pabrik roti di Kudus, tepatnya di Jalan Jendral Sudirman Kudus. Nilai investasinya pun tidak terlalu besar karena menggunakan sistem sewa tanah.
https://youtu.be/8aCPiUlOgAQ
Editor: Ali Muntoha