Meski begitu, api menghanguskan seluruh sampah nonorganik yang sudah terpilah dan bernilai jual di TPST tersebut. Kerugian material ditaksir mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Petugas pemadam kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Efendi menyebutkan, penyebab peristiwa kebakaran ini diduga karena adanya bekas material yang dibakar namun belum tuntas saat mematikannya.
Sehingga, percikan api kemudian menjalar ke tumpukan sampah nonorganik tersebut.
”Dari olah kejadian di lokasi kebakaran, dugaan kuatnya karena ada orang bakar sampah tapi mematikan apinya tidak tuntas. Akhirnya merembet ke sampah itu tadi,” ujarnya di lokasi, Jumat.
Satpol PP sendiri, sambung dia, menerima laporan kebakaran pukul 21.30 WIB. Mereka langsung bergabung memadamkan api bersama damkar dari BPBD, Nojorono serta Djarum. Selang 30 menit kemudian, api berhasil dipadamkan.
”Ada sedikit kendala di tempat api. Kami tidak bisa masuk dan harus menyambung selang untuk mencapai titik tersebut dan api akhirnya bisa padam,” tandasnya.Kepala dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus Abdul Halil mengonfirmasi, untuk sampah yang terbakar mayoritas merupakan sampah kertas.Selain itu juga ada sampah lain yang sudah terpilah dan bernilai ekonomi. Seperti kaleng dan lainnya.”Penyebabnya kami dalami, tapi yang jelas bukan dari arus listrik, kemungkinan karena ada sisa bakaran. Namun semua kemungkinan lain pasti ada,” tandasnya.https://youtu.be/0L79kOTZUOIEditor: Dani Agus
Murianews, Kudus – Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Rendeng, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terbakar pada Jumat (19/5/2023) malam. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian itu.
Meski begitu, api menghanguskan seluruh sampah nonorganik yang sudah terpilah dan bernilai jual di TPST tersebut. Kerugian material ditaksir mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Petugas pemadam kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Efendi menyebutkan, penyebab peristiwa kebakaran ini diduga karena adanya bekas material yang dibakar namun belum tuntas saat mematikannya.
Baca juga: Antisipasi Kebakaran, Kudus Dinilai Butuh Tampungan Air Tengah Kota
Sehingga, percikan api kemudian menjalar ke tumpukan sampah nonorganik tersebut.
”Dari olah kejadian di lokasi kebakaran, dugaan kuatnya karena ada orang bakar sampah tapi mematikan apinya tidak tuntas. Akhirnya merembet ke sampah itu tadi,” ujarnya di lokasi, Jumat.
Satpol PP sendiri, sambung dia, menerima laporan kebakaran pukul 21.30 WIB. Mereka langsung bergabung memadamkan api bersama damkar dari BPBD, Nojorono serta Djarum. Selang 30 menit kemudian, api berhasil dipadamkan.
”Ada sedikit kendala di tempat api. Kami tidak bisa masuk dan harus menyambung selang untuk mencapai titik tersebut dan api akhirnya bisa padam,” tandasnya.
Kepala dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus Abdul Halil mengonfirmasi, untuk sampah yang terbakar mayoritas merupakan sampah kertas.
Selain itu juga ada sampah lain yang sudah terpilah dan bernilai ekonomi. Seperti kaleng dan lainnya.
”Penyebabnya kami dalami, tapi yang jelas bukan dari arus listrik, kemungkinan karena ada sisa bakaran. Namun semua kemungkinan lain pasti ada,” tandasnya.
https://youtu.be/0L79kOTZUOI
Editor: Dani Agus