Warga setempat meyakini jembatan tersebut memiliki potensi wisata. Apalagi kondisi alam di sekitarnya yang asri dan mendukung terciptanya wisata alam.
”Kalau sudah jadi nanti rencananya memang digunakan untuk obyek wisata untuk masyarakat sekitar,” ucap Ketua RW 5 Dukuh Delok Eko Ristanto di sela kerja bakti, Jumat (26/5/2023).
Warga pun saat ini tengah mengebut pembangunan jembatan tersebut. Meski begitu, pembangunan tidak bisa langsung dilaksanakan secara borongan. Pengerjaan saat ini pun dilakukan sedikit demi sedikit. Namun dia optimis warga di RT 4 bisa menyelesaikan jembatan tersebut.
”Untuk sumber anggarannya memang namanya iuran dan bantuan dari rekan-rekan jadi belum terpenuhi semua. Saat ini baru sekitar Rp 70-an juta, sambil berjalan,” ujarnya.Jembatan, nantinya akan memiliki panjang 32 meter.Pembangunan pun kini sudah masuk tahap pemasangan rangka jembatan. Sejuah itu, belum ada anggaran dari pemerintah desa maupun pemerintah daerah yang mengalir ke sana.Pengerjaannya pun dilakukan warga setempat dengan cara gotong royong tiap harinya. Di mana per harinya biasanya ada lima sampai enam orang warga. Ini dilakukan, agar jembatan penyingkat waktu tempuh ke mushola dukuh itu bisa segera rampung. Editor: Supriyadi
Murianews, Kudus – Warga RT 4 RW 5, Dukuh Delok Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kini sedang membangun sebuah jembatan permanen senilai Rp 200 juta secara swadaya atau patungan. Bila sudah jadi nanti, rencananya mereka akan membangun sebuah obyek wisata di sana.
Warga setempat meyakini jembatan tersebut memiliki potensi wisata. Apalagi kondisi alam di sekitarnya yang asri dan mendukung terciptanya wisata alam.
”Kalau sudah jadi nanti rencananya memang digunakan untuk obyek wisata untuk masyarakat sekitar,” ucap Ketua RW 5 Dukuh Delok Eko Ristanto di sela kerja bakti, Jumat (26/5/2023).
Baca: Salut! Warga Kedungsari Kudus Patungan Bangun Jembatan Bernilai Ratusan Juta
Warga pun saat ini tengah mengebut pembangunan jembatan tersebut. Meski begitu, pembangunan tidak bisa langsung dilaksanakan secara borongan. Pengerjaan saat ini pun dilakukan sedikit demi sedikit. Namun dia optimis warga di RT 4 bisa menyelesaikan jembatan tersebut.
”Untuk sumber anggarannya memang namanya iuran dan bantuan dari rekan-rekan jadi belum terpenuhi semua. Saat ini baru sekitar Rp 70-an juta, sambil berjalan,” ujarnya.
Jembatan, nantinya akan memiliki panjang 32 meter.Pembangunan pun kini sudah masuk tahap pemasangan rangka jembatan. Sejuah itu, belum ada anggaran dari pemerintah desa maupun pemerintah daerah yang mengalir ke sana.
Pengerjaannya pun dilakukan warga setempat dengan cara gotong royong tiap harinya. Di mana per harinya biasanya ada lima sampai enam orang warga. Ini dilakukan, agar jembatan penyingkat waktu tempuh ke mushola dukuh itu bisa segera rampung.
Editor: Supriyadi
