Lomba ukir untuk peserta wanita ini digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jepara. Kapala Disperindag Jepara, Ratib Zaini menyatakan, lomba ukir ini memang dikhususkan untuk wanita sebagai pesertanya.

Kegiatan ini merupakan upaya menduniakan ukiran khas Jepara agar tidak diklaim oleh daerah maupun negara lain. Tahun 2010, kegiatan yang sama juga sudah digelar.

Ada rekor yang sudah dicatat yakni lomba ukir dengan peserta sebanyak 502 peserta. Namun saat itu pesertanya merupakan campuran antara laki-laki dan perempuan.

“Untuk tahun ini kami mencoba mencatatkan rekor baru untuk kegiatan mengukir yang dilakukan semuanya oleh kaum perempuan. Kami targetkan bisa mencapai angka 470 orang,” ujar Ratib Zaini, Selasa (19/03/2019).

Angka 470 tersebut menurutnya disesuaikan dengan acara peringatan Hari Jadi ke-470 Jepara. Selain lomba ukir wanita, juga akan dibuat 470 karya seni ukir dengan melibatkan berbagai asosiasi pelaku industri perkayuan.Di antaranya Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Asosiasi Perajin Kayu Jepara (APKJ), serta melibatkan para sesepuh ukir se-Jepara.Lomba-lomba tersebut akan digelar pada saat yang sama dengan dilaksanakannya pameran produk unggulan Jepara. Kemudian juga ada bazar khusus layanan konsultasi dan konseling, dan hiburan Festival Jungporo #1. Editor: Ali Muntoha