Rumah Mualaf, Digelindingkan MUI Jepara untuk ‘Ngopeni’ Para Mualaf
Budi Santoso
Jumat, 9 Agustus 2019 16:45:33
Dalam musda yang digelar di Kantor Sekretariat MUI Jepara, Jalan Mangun Sarkoro itu, agenda utama melakukan pemilihan pengurus MUI Jepara periode 2019-2024. Pemilihan pengurus, dilaksanakan dengan sistem formatur.
Ahmad Daroji menyatakan, perhatian terhadap kaum mualaf sangat dibutuhkan untuk menguatkan akidah.
Seseorang yang sudah mualaf, berarti sudah keluar dari komunitas lamanya. Kalau mereka tidak segera diopeni, dikhawatirkan akan kembali ke komunitasnya.
MUI saat ini sudah membentuk Mualaf Center untuk melayani para mualaf. Di tingkat kabupaten, program ini dilanjutkan melalui pembentukan Rumah Mualaf.
Untuk maksud ini, MUI juga akan bermitra dengan organisasi lain. Salah satunya adalah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang saat ini ada.
“Saya bilang kepada Baznas kabupaten/kota agar penyaluran zakat yang untuk asnaf mualaf, disalurkan ke Rumah Mualaf. Serahkan lewat MUI karena MUI yang akan menggarap Rumah Mualaf. Kalau Baznas memberikan 1 persen saja sudah sangat bagus,” ujar Ahmad Daroji yang juga Ketua Baznas Jawa Tengah ini.
Sedangkan terkait dengan Musda yang digelar, Ahmad Daroji meminta agar siapapun yang terpilih sebagai Ketua Umum MUI Jepara 2019– 2024, agar memberi tugas tambahan kepada Komisi Dakwah untuk mengelola Rumah Mualaf.Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Jepara (2014 – 2019), Dr. Mashudi menyebutkan Rumah Mualaf di Jepara telah terbentuk sepekan lalu. Selanjutnya, lembaga ini siap difungsikan untuk menyukseskan program tersebut.Musda ke-9 MUI Kabupaten Jepara memiliki agenda penyampaian pertanggungjawaban pengurus periode 2014 – 2019, serta pemilihan pengurus baru. periode lima tahun berikutnya. Pemilihan pengurus sesuai dengan aturan yang ada, akan dilakukan melalui sistem formatur.“Untuk Rumah Mualaf sudah kami bentuk, dan pasti akan difungsikan seperti yang diisntruksikan dari Jawa Tengah. Koordinasi dengan lembaga terkait terkait hal ini, pasti juga akan dilaksanakan,” terangnya. Reporter: Budi ErjeEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Jepara - Perhatian terhadap mualaf diharapkan bisa dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ketua MUI Jateng KH Ahmad Daroji menginstruksikan hal ini kepada jajarannya, saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) ke-9 MUI Kabupaten Jepara, Jumat (9/8/2019).
Dalam musda yang digelar di Kantor Sekretariat MUI Jepara, Jalan Mangun Sarkoro itu, agenda utama melakukan pemilihan pengurus MUI Jepara periode 2019-2024. Pemilihan pengurus, dilaksanakan dengan sistem formatur.
Ahmad Daroji menyatakan, perhatian terhadap kaum mualaf sangat dibutuhkan untuk menguatkan akidah.
Seseorang yang sudah mualaf, berarti sudah keluar dari komunitas lamanya. Kalau mereka tidak segera diopeni, dikhawatirkan akan kembali ke komunitasnya.
MUI saat ini sudah membentuk Mualaf Center untuk melayani para mualaf. Di tingkat kabupaten, program ini dilanjutkan melalui pembentukan Rumah Mualaf.
Untuk maksud ini, MUI juga akan bermitra dengan organisasi lain. Salah satunya adalah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang saat ini ada.
“Saya bilang kepada Baznas kabupaten/kota agar penyaluran zakat yang untuk asnaf mualaf, disalurkan ke Rumah Mualaf. Serahkan lewat MUI karena MUI yang akan menggarap Rumah Mualaf. Kalau Baznas memberikan 1 persen saja sudah sangat bagus,” ujar Ahmad Daroji yang juga Ketua Baznas Jawa Tengah ini.
Sedangkan terkait dengan Musda yang digelar, Ahmad Daroji meminta agar siapapun yang terpilih sebagai Ketua Umum MUI Jepara 2019– 2024, agar memberi tugas tambahan kepada Komisi Dakwah untuk mengelola Rumah Mualaf.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Jepara (2014 – 2019), Dr. Mashudi menyebutkan Rumah Mualaf di Jepara telah terbentuk sepekan lalu. Selanjutnya, lembaga ini siap difungsikan untuk menyukseskan program tersebut.
Musda ke-9 MUI Kabupaten Jepara memiliki agenda penyampaian pertanggungjawaban pengurus periode 2014 – 2019, serta pemilihan pengurus baru. periode lima tahun berikutnya. Pemilihan pengurus sesuai dengan aturan yang ada, akan dilakukan melalui sistem formatur.
“Untuk Rumah Mualaf sudah kami bentuk, dan pasti akan difungsikan seperti yang diisntruksikan dari Jawa Tengah. Koordinasi dengan lembaga terkait terkait hal ini, pasti juga akan dilaksanakan,” terangnya.
Reporter: Budi Erje
Editor: Ali Muntoha