Rabu, 19 November 2025


Namun hal ini tidak menjadi soal bagi pembudidaya ikan lele dengan sistem bioflok. Dipercaya, sistem tersebut dapat menghemat air dan lele yang dihasilkan lebih higienis.

Inilah yang saat ini dikembangkan oleh Posyantek Mina Tani di Dukuh Luboyo, Desa Bumiayu, Kecamatan Wedarijaksa, Pati.

Ketua Posyantek Mina Tani Sujarwi mengatakan, pihaknya mulai mempelajari budidaya lele sistem bioflok sejak 2014 lalu. Kemudian memulai budidaya pada 2016 lalu sampai saat ini. Ada delapan kolam lele yang dibudidaya menggunakan sistem bioflock di sekitar rumahnya.

Menurutnya, selama ini budidaya lele dengan sistem biasa sudah banyak di Pati. Namun yang menggunakan sistem bioflok masih belum terpetakan.

“Padahal, dengan menggunakan sistem bioflock, bisa menghemat air dan lahan," katanya, Selasa (15/10/2019).

Lebih lanjut, warga bisa memanfaatkan lahannya yang tidak luas untuk membudidayakan lele sistem bioflok itu. Sebab, lele dibudidaya di dalam kolam bundar.
Lebih lanjut, warga bisa memanfaatkan lahannya yang tidak luas untuk membudidayakan lele sistem bioflok itu. Sebab, lele dibudidaya di dalam kolam bundar.Satu kolam berdiameter 3 meter dengan ketinggian air 80 meter dan volume airnya 6,2 kubik. "Dengan ukuran itu, satu kolam dapat menampung 4 ribu lele,” ujarnya.Ia menambahkan, bioflock itu sistemnya memanfaatkan bakteri pengurai yang dikumpulkan untuk mengurai sisa makanan. Proses fermentasi bakteri hanya dua hari.Setelah difermentasi diberikan ke lele, sehingga protein yang ada di pakan diubah menjadi protease dan dicerna maksimal ke dalam usus lele. "Ini yang menjadikan lele higienis karena makanannya tidak dari kotoran," tegasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler