Rabu, 19 November 2025


"Saat ini kita sudah memasuki era 4.0, di mana semuanya bisa dilihat hanya menggunakan HP. Nah, Tradisi Meron ini, sebisa mungkin harus mendunia. Karena, kalau melihat sejarahnya, ini ada kaitanya dengan Ngayogyakarta dan Surakarta," ungkapnya saat menghadiri Meron, Senin (11/11/2019).

Gus Yasin juga mengatakan, Tradisi Meron ini diawali oleh para pendekar dua kerajaan yang kebetulan berkunjung ke Sukolilo. Bahkan para pendekar itu singgah di Sukolilo hingga akhirnya menularkan banyak tradisi.

"Nah, kenapa di Sukolilo ini dikatakan Meron, karena kalau sekaten, itu sudah milik Ngayogyakarta dan Surakarta. Sehingga, kita mengambil nama Meron," katanya.

Ia menilai, Tradisi Meron tidak hanya sekader perayaan saja, tetapi juga mempunyai nilai sejarah. Menurutnya, hal itulah yang sangat berharga dan patut untuk dikembangkan.

"Caranya bagaimana?, tentu kita harus menggerakkan para pemuda untuk membantu itu semua, baik dalam hal promosi maupun yang lainnya," jelas Gus Yasin.

Baca: Meron, Cara Unik Warga Sukolilo Pati Peringati Maulid NabiDirinya berharap, Tradisi Meron ini dapat dilestarikan dengan baik, karena bagian dari warisan Nusantara. Apalagi, Meron juga mempunyai nilai sejarah yang patut untuk dipelajari maupun diteliti."Saya yakin, kalau Meron ini dikembangkan dengan baik, masyarakat Sukolilo juga akan merasakan dampaknya, baik dari sisi ekonomi maupun kebudayaan," pungkasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler