TPI Unit I Juwana Sepi, 50 Persen Nelayan Cantrang Pati Bongkar Ikan di Rembang
Cholis Anwar
Kamis, 18 Maret 2021 16:04:18
MURIANEWS, Pati - Kondisi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Unit I Juwana saat ini sepi. Aktivitas bongkar ikan pun hanya ada dua kapal dalam sepekan. Sehingga hal ini dapat mempeengaruhi retribusi dari pelelangan.
Kepala TPI Unit I Juwana Sigit mengatakan, kondisi tersebut bukan tanpa alasan. Setidaknya 50 persen nelayan cantrang melakukan bongkar ikan di wilayah Rembang. Akibatnya sangat sedikit nelayan yang datang langaung ke TPI Juwana.
"50 persen pindah ke Rembang. Kami sendiri tidak bisa memaksa para nelayan. Itu hak mereka, mau lelang di sini (TPI Unit I Juwana) atau di wilayah lain," katanya.
Dari informasi yang dia dapatkan, di Rembang memang sudah ada broker yang siap menampung ikan tangkapan nelayan. Selain itu, hasil penjualan langsung dibayar tunai oleh broker tersebut.
"Setelah lama melaut, nelayan kan butuh uang cepat. Kebetulan di Rembang itu ada brokernya. Ikan di bongkar, langsung dapat uang. Mungkin karena itu juga nelayan lebih memilih bongkar di Rembang," imbuhnya.
Sementara yang masih sering bongkar di TPI Unit I Juwana ini, diakui rata-rata adalah kapal holer yang menggunakan alat tangkap berupa pancing. Itu pun jumlahnya tidak sebarapa.Menurutnya, kondisi demikian ini sudah berlangsung sejak adanya pelarangan penggunaan alat tangkap cantrang. Terlepas kemudian kebijakan tersebut tidak dilakukan, tetapi sudah banyak nelayan yang mulai mengubah alat tangkap."Sehingga cantrang semakin berkurang. Ada yang beralih alat tangkap, namun ada juga yang berhenti melaut. Karena untuk merubah alat tangkap, butuh biaya yang tidak sedikit," tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_205174" align="alignleft" width="880"]

Para pekerja mengangkut ikan di TPI Juwana (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Pati - Kondisi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Unit I Juwana saat ini sepi. Aktivitas bongkar ikan pun hanya ada dua kapal dalam sepekan. Sehingga hal ini dapat mempeengaruhi retribusi dari pelelangan.
Kepala TPI Unit I Juwana Sigit mengatakan, kondisi tersebut bukan tanpa alasan. Setidaknya 50 persen nelayan cantrang melakukan bongkar ikan di wilayah Rembang. Akibatnya sangat sedikit nelayan yang datang langaung ke TPI Juwana.
"50 persen pindah ke Rembang. Kami sendiri tidak bisa memaksa para nelayan. Itu hak mereka, mau lelang di sini (TPI Unit I Juwana) atau di wilayah lain," katanya.
Dari informasi yang dia dapatkan, di Rembang memang sudah ada broker yang siap menampung ikan tangkapan nelayan. Selain itu, hasil penjualan langsung dibayar tunai oleh broker tersebut.
"Setelah lama melaut, nelayan kan butuh uang cepat. Kebetulan di Rembang itu ada brokernya. Ikan di bongkar, langsung dapat uang. Mungkin karena itu juga nelayan lebih memilih bongkar di Rembang," imbuhnya.
Sementara yang masih sering bongkar di TPI Unit I Juwana ini, diakui rata-rata adalah kapal holer yang menggunakan alat tangkap berupa pancing. Itu pun jumlahnya tidak sebarapa.
Menurutnya, kondisi demikian ini sudah berlangsung sejak adanya pelarangan penggunaan alat tangkap cantrang. Terlepas kemudian kebijakan tersebut tidak dilakukan, tetapi sudah banyak nelayan yang mulai mengubah alat tangkap.
"Sehingga cantrang semakin berkurang. Ada yang beralih alat tangkap, namun ada juga yang berhenti melaut. Karena untuk merubah alat tangkap, butuh biaya yang tidak sedikit," tutupnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi