Beberapa orang tua juga terlihat cukup serius melihat jalannya festival. Sesekali, mereka tampak tertawa dan tersenyum sendiri saat melihat atraksi dari peserta festival.
“Sudah lama tidak pernah melihat permainan seperti ini. Melihat suasana seperti ini, saya jadi terkenang waktu kecil dulu. Saat masih anak-anak, saya juga biasa mainan kayak gini. Sekarang saya sudah usia 52 tahun,” kata Murtini, salah satu warga yang melihat festival tersebut.
Siswa SD di Grobogan menikmati penampilan salah satu peserta festival permainan tradisional Jawa Tengah yang digelar di Alun-alun Purwodadi. (MURIANEWS.com/Dani Agus)[/caption]
Kabid Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Djoko Witjaksono menyatakan, festival tersebut digelar dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) dan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI tingkat Jateng yang dipusatkan di Grobogan. “Ada banyak rangkaian acara dalam memperingati HAN dan Harganas tingkat Jateng di Grobogan. Salah satunya adalah festival permainan tradisional ini,” kata Djoko di lokasi festival.
Menurutnya, peserta lomba berjumlah enam regu. Tiap regu merupakan perwakilan dari enam eks-Karesiden di Jateng. Masing-masing regu bebas membawakan permainan tradisional yang diinginkan dengan durasi waktu maksimal tampil selama 30 menit.“Penyelenggaraan festival ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan permainan tradisional. Melalui acara seperti ini, kita harapkan akan muncul ketertarikan masyarakat, khususnya anak-anak terhadap permainan tradisional yang kita miliki,” imbuhnya. Reporter: Dani AgusEditor: Supriyadi
MURIANEWS.com, Grobogan - Festival permainan tradisional tingkat Jateng yang digelar di Alun-alun Purwodadi, Grobogan berlangsung meriah, Jumat (28/6/2019). Ratusan orang yang sebagian adalah anak-anak tampak antusias menyaksikan jalannya festival hingga usai. Bahkan, beberapa di antaranya ikut menirukan permainan tradisional yang dibawakan peserta festival.
Beberapa orang tua juga terlihat cukup serius melihat jalannya festival. Sesekali, mereka tampak tertawa dan tersenyum sendiri saat melihat atraksi dari peserta festival.
“Sudah lama tidak pernah melihat permainan seperti ini. Melihat suasana seperti ini, saya jadi terkenang waktu kecil dulu. Saat masih anak-anak, saya juga biasa mainan kayak gini. Sekarang saya sudah usia 52 tahun,” kata Murtini, salah satu warga yang melihat festival tersebut.
[caption id="attachment_167160" align="aligncenter" width="720"]

Siswa SD di Grobogan menikmati penampilan salah satu peserta festival permainan tradisional Jawa Tengah yang digelar di Alun-alun Purwodadi. (MURIANEWS.com/Dani Agus)[/caption]
Kabid Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Djoko Witjaksono menyatakan, festival tersebut digelar dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) dan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI tingkat Jateng yang dipusatkan di Grobogan. “Ada banyak rangkaian acara dalam memperingati HAN dan Harganas tingkat Jateng di Grobogan. Salah satunya adalah festival permainan tradisional ini,” kata Djoko di lokasi festival.
Menurutnya, peserta lomba berjumlah enam regu. Tiap regu merupakan perwakilan dari enam eks-Karesiden di Jateng. Masing-masing regu bebas membawakan permainan tradisional yang diinginkan dengan durasi waktu maksimal tampil selama 30 menit.
“Penyelenggaraan festival ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan permainan tradisional. Melalui acara seperti ini, kita harapkan akan muncul ketertarikan masyarakat, khususnya anak-anak terhadap permainan tradisional yang kita miliki,” imbuhnya.
Reporter: Dani Agus
Editor: Supriyadi