Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren pada Kementrian Agama (Kemenag) Rembang Musthofa mengatakan, jika skill sangat penting untuk dimiliki santri. Sebab, nantinya ketika sudah tamat dari pesantren akan menghapi kehidupan yang nyata dan akan bersaing dengan dalam dunia kerja.
“Tak hanya pengetahuan agama saja, tapi skill juga harus dimiliki. Untuk di Rembang sendiri, pondok pesantren jumlahnya mencapai ratusan, dari sekian itu, memang sudah ada yang mengajarkan mengenai keterampilan bagi santrinya. Seperti halnya di Pesantren Kemadu, Sulang dan Al Anwar Sarang,” ujarnya.
Di luar jam belajar mengaji, katanya, santri juga diberikan pelatihan keterampilan, di antaranya menjahit dan komputer, dan mengelola koperasi. Meski sederhana, menurutnya hal seperti itu bisa memberikan manfaat kepada santri dan dapat menjadi bekal nanti ketika sudah tamat.
“Kita juga mengimbau kepada pengasuh pondok pesantren untuk memberikan pelatihan kepada santri, sehingga santri nantinya juga siap guna, tak hanya dalam hal ilmu agama saja tapi juga kecakapan berwirausaha,” pungkasnya.
Murianews, Rembang - Saat ini, persaingan semakin ketat. Karena itu, para santri dituntut tidak hanya menguasai pelajaran dalam bidang agama saja, namun, juga bisa memiliki skill yang bisa membuat mereka bersaing ketika sudah tamat dari pondok pesantren.
Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren pada Kementrian Agama (Kemenag) Rembang Musthofa mengatakan, jika skill sangat penting untuk dimiliki santri. Sebab, nantinya ketika sudah tamat dari pesantren akan menghapi kehidupan yang nyata dan akan bersaing dengan dalam dunia kerja.
“Tak hanya pengetahuan agama saja, tapi skill juga harus dimiliki. Untuk di Rembang sendiri, pondok pesantren jumlahnya mencapai ratusan, dari sekian itu, memang sudah ada yang mengajarkan mengenai keterampilan bagi santrinya. Seperti halnya di Pesantren Kemadu, Sulang dan Al Anwar Sarang,” ujarnya.
Di luar jam belajar mengaji, katanya, santri juga diberikan pelatihan keterampilan, di antaranya menjahit dan komputer, dan mengelola koperasi. Meski sederhana, menurutnya hal seperti itu bisa memberikan manfaat kepada santri dan dapat menjadi bekal nanti ketika sudah tamat.
“Kita juga mengimbau kepada pengasuh pondok pesantren untuk memberikan pelatihan kepada santri, sehingga santri nantinya juga siap guna, tak hanya dalam hal ilmu agama saja tapi juga kecakapan berwirausaha,” pungkasnya.
Editor : Kholistiono
