PNS di Lingkup Pemkab Rembang Diyakini Tidak Terlibat Dalam Penipuan SK Palsu
Edy Sutriyono
Rabu, 31 Agustus 2016 22:00:21
"Saya yakin PNS di lingkup Pemda Rembang tidak ada yang terlibat dalam penipuan yang berkedok CPNS, yakni bisa memasukan kerabatnya, saudaranya atau juga warga lain untuk menjadi PNS dengan cara memberi SK CPNS palsu itu,” ungkapnya.
Menurut dia, penipuan yang berkedok bisa memasukkan menjadi CPNS tersebut sudah terorganisir. Sehingga dirinya meyakini, jika penipuan itu merupakan ulah oknum tertentu yang bukan berasal dari pejabat di lingkup Pemkab Rembang.
"Tentunya kita juga berharap kepada pihak terkait, baik itu masyarakat maupun SKPD harus lebih berhati-hati ketika mendapatkan informasi yang kurang jelas, apakah itu melalui telepon atau lain. Sebab, pelaku penipuan dalam meyakinkan korban, terkadang mengatasnamakan instansi tertentu,” katanya.Dengan adanya kasus penipuan SK CPNS palsu beberapa waktu lalu itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan SKPD. "Kita akan tingkatkan koordinasi dengan SKPD atau instansi lainnya. Khususnya instansi sekolah. Sebab, hal kasus ini sudah terjadi, di mana salah satu korban penipuan SK CPNS palsu juga ada yang langsung datang salah satu SMA dengan maksud langsung bekerja menjadi PNS dengan menunjukan SK palsu,” pungkasnya.
Editor : Kholistiono
Murianews, Rembang - Aisten III Bagian Administrasi Kepegawaian Setda Rembang Abdullah Zawawi meyakini jika pejabat di lingkup Pemkab Rembang tidak ada yang terlibat dalam penipuan SK palsu yang korbannya adalah tiga wanita asal Kecamatan Gunem, Sulang dan Pamotan.
"Saya yakin PNS di lingkup Pemda Rembang tidak ada yang terlibat dalam penipuan yang berkedok CPNS, yakni bisa memasukan kerabatnya, saudaranya atau juga warga lain untuk menjadi PNS dengan cara memberi SK CPNS palsu itu,” ungkapnya.
Menurut dia, penipuan yang berkedok bisa memasukkan menjadi CPNS tersebut sudah terorganisir. Sehingga dirinya meyakini, jika penipuan itu merupakan ulah oknum tertentu yang bukan berasal dari pejabat di lingkup Pemkab Rembang.
"Tentunya kita juga berharap kepada pihak terkait, baik itu masyarakat maupun SKPD harus lebih berhati-hati ketika mendapatkan informasi yang kurang jelas, apakah itu melalui telepon atau lain. Sebab, pelaku penipuan dalam meyakinkan korban, terkadang mengatasnamakan instansi tertentu,” katanya.
Dengan adanya kasus penipuan SK CPNS palsu beberapa waktu lalu itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan SKPD. "Kita akan tingkatkan koordinasi dengan SKPD atau instansi lainnya. Khususnya instansi sekolah. Sebab, hal kasus ini sudah terjadi, di mana salah satu korban penipuan SK CPNS palsu juga ada yang langsung datang salah satu SMA dengan maksud langsung bekerja menjadi PNS dengan menunjukan SK palsu,” pungkasnya.
Editor : Kholistiono