Kasat Narkoba Polres Kudus AKP Sukadi mengatakan, keberadaan hotel di Kudus berpotensi jadi tempat transaksi narkoba yang aman. Selain itu juga keberadaan hotel juga kerap menjadi persembunyian pengedar barang haram itu.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Deklarasi Hotel Tolak Narkoba di Kudus, Rabu (24/8/2016). Menurutnya keberadaan hotel sangat diwaspadai jika digunakan untuk transaksi. "Kami berharap pengelola hotel dapat ikut membantu memberantas peredaran narkoba," katanya.
Menurutnya, jika ada yang mencurigakan atau malah menjumpai pengunjung bertransaksi narkoba, maka sebaiknya segera melaporkan kepada polisi.
Hal itu, kata Sukadi, juga sebagai bentuk pencegahan keberadaan narkoba di hotel, khususnya di Kudus. Pengecekan pengunjung yang datang juga jadi prioritas penjagaan keamanan terhadap narkoba.Dalam kegiatan itu, sedikitnya 20 pengelola hotel sudah berikrar untuk menolak keberadaan narkoba di hotelnya. Hal itu sebagai bentuk dukungan dalam memberantas narkoba.Sebelumnya, kasus narkoba yang melibatkan PNS juga terjadi di Kudus. Bahkan, BNNP Jateng juga menyatakan, Kudus termasuk daerah dengan peredaran narkoba yang tinggi. Karenanya, BNNP terus mengawasi gerak gerik peredaran narkoba di Kota Kretek ini.
[caption id="attachment_92330" align="aligncenter" width="565"]

Pengelola hotel mendeklarasikan diri Hotel Tolak Narkoba di Kudus, Rabu. (MuriaNewsCom/Faisol Hadi)[/caption]
Murianewscom, Kudus - Kasat Narkoba Polres Kudus AKP Sukadi mengatakan, keberadaan hotel di Kudus berpotensi jadi tempat transaksi narkoba yang aman. Selain itu juga keberadaan hotel juga kerap menjadi persembunyian pengedar barang haram itu.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Deklarasi Hotel Tolak Narkoba di Kudus, Rabu (24/8/2016). Menurutnya keberadaan hotel sangat diwaspadai jika digunakan untuk transaksi. "Kami berharap pengelola hotel dapat ikut membantu memberantas peredaran narkoba," katanya.
Menurutnya, jika ada yang mencurigakan atau malah menjumpai pengunjung bertransaksi narkoba, maka sebaiknya segera melaporkan kepada polisi.
Hal itu, kata Sukadi, juga sebagai bentuk pencegahan keberadaan narkoba di hotel, khususnya di Kudus. Pengecekan pengunjung yang datang juga jadi prioritas penjagaan keamanan terhadap narkoba.
Dalam kegiatan itu, sedikitnya 20 pengelola hotel sudah berikrar untuk menolak keberadaan narkoba di hotelnya. Hal itu sebagai bentuk dukungan dalam memberantas narkoba.
Sebelumnya, kasus narkoba yang melibatkan PNS juga terjadi di Kudus. Bahkan, BNNP Jateng juga menyatakan, Kudus termasuk daerah dengan peredaran narkoba yang tinggi. Karenanya, BNNP terus mengawasi gerak gerik peredaran narkoba di Kota Kretek ini.
Editor : Akrom Hazami