Perusahaan Asing di Jepara Dianjurkan Prioritaskan Pekerja Lokal
Faqih Mansur Hidayat
Jumat, 8 Juli 2022 17:38:45
MURIANEWS, Jepara – Perusahaan asing yang beroperasi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah diminta untuk memprioritaskan pekerja lokal. Permintaan itu diungkapkan Ketua DPRD Jepara Haizul Maarif.
Menurutnya, Jumat (8/7/2022), banyaknya perusahaan asing yang beroperasi di Kabupaten Jepara belum menjamin warga Jepara terbebas dari jerat kemiskinan.
”Saat ini banyak pabrik atau perusahaan asing yang melakukan ekspansi ke Jepara. Namun, saya melihat belum ada perusahaan yang mempersyaratkan khusus atau memprioritaskan tenaga kerja lokal Jepara,” kata Haiz.
Baca: Tertangkap Basah, Pencuri Kotak Amal Masjid di Jepara Diserahkan PolisiUntuk itu, pihaknya mendorong perusahaan asing itu memprioritaskan warga lokal Jepara untuk bekerja di sana. Dengan begitu, tidak perlu mendatangkan tenaga kerja dari luar atau cukup tenaga kerja lokal.
”Kalau bisa, cukup dari tenaga lokal Jepara. Ini masih menjadi PR kami bersama,” tegas dia.
Haizul mengatakan, banyaknya investasi perusahaan asing memang berdampak pada menurunnya jumlah pengangguran di Kabupaten Jepara. Namun, lanjutnya, di sisi lain kemiskinan di Kabupaten Jepara masih juga tinggi.
Ia berpendapat, ketrampilan para pekerja di Kabupaten Jepara perlu ditingkatkan. Yakni, lanjutnya, kemampuan komunikasi, karakteristik atau kepribadian, hingga kecerdasan sosial harus melekat. Dengan begitu mereka akan menjadi pekerja yang siap bersaing.
Ia berpendapat, ketrampilan para pekerja di Kabupaten Jepara perlu ditingkatkan. Yakni, lanjutnya, kemampuan komunikasi, karakteristik atau kepribadian, hingga kecerdasan sosial harus melekat. Dengan begitu mereka akan menjadi pekerja yang siap bersaing.”Dengan adanya bonus demografi, semakin ke depan persaingan dan tantangan kerja semakin ketat. Untuk itu perlu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas,” kata dia.Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Ahli Muda Diskopukmnakertrans Kabupaten Jepara Amrina Rosyida mengatakan, industri padat karya mulai masuk ke Jepara sejak 2014.Industri itu didominasi perusahaan asing. Mereka membutuhkan tenaga kerja yang jumlahnya tak sedikit.Hanya saja, selama ini industri-industri itu membutuhkan kriteria khusus untuk pekerjanya. Akibatnya, tak bisa mencakup sumberdaya lokal Jepara.”Kami sudah membangun komunikasi terkait hal ini. Ternyata mereka juga punya tuntutan tinggi untuk karyawannya. Sedangkan kita terkendala hard sklill (keterampilan atau pengetahuan khusus), maupun soft skill (kemampuan interpersonal),” ujarnya. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_300564" align="alignleft" width="1280"]

Ketua DPRD Jepara Haizul Ma’arif saat memantau salah satu perusahaan milik asing di Kecamatan Mayong. (Murianews/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jepara – Perusahaan asing yang beroperasi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah diminta untuk memprioritaskan pekerja lokal. Permintaan itu diungkapkan Ketua DPRD Jepara Haizul Maarif.
Menurutnya, Jumat (8/7/2022), banyaknya perusahaan asing yang beroperasi di Kabupaten Jepara belum menjamin warga Jepara terbebas dari jerat kemiskinan.
”Saat ini banyak pabrik atau perusahaan asing yang melakukan ekspansi ke Jepara. Namun, saya melihat belum ada perusahaan yang mempersyaratkan khusus atau memprioritaskan tenaga kerja lokal Jepara,” kata Haiz.
Baca: Tertangkap Basah, Pencuri Kotak Amal Masjid di Jepara Diserahkan Polisi
Untuk itu, pihaknya mendorong perusahaan asing itu memprioritaskan warga lokal Jepara untuk bekerja di sana. Dengan begitu, tidak perlu mendatangkan tenaga kerja dari luar atau cukup tenaga kerja lokal.
”Kalau bisa, cukup dari tenaga lokal Jepara. Ini masih menjadi PR kami bersama,” tegas dia.
Haizul mengatakan, banyaknya investasi perusahaan asing memang berdampak pada menurunnya jumlah pengangguran di Kabupaten Jepara. Namun, lanjutnya, di sisi lain kemiskinan di Kabupaten Jepara masih juga tinggi.
Ia berpendapat, ketrampilan para pekerja di Kabupaten Jepara perlu ditingkatkan. Yakni, lanjutnya, kemampuan komunikasi, karakteristik atau kepribadian, hingga kecerdasan sosial harus melekat. Dengan begitu mereka akan menjadi pekerja yang siap bersaing.
”Dengan adanya bonus demografi, semakin ke depan persaingan dan tantangan kerja semakin ketat. Untuk itu perlu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas,” kata dia.
Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Ahli Muda Diskopukmnakertrans Kabupaten Jepara Amrina Rosyida mengatakan, industri padat karya mulai masuk ke Jepara sejak 2014.
Industri itu didominasi perusahaan asing. Mereka membutuhkan tenaga kerja yang jumlahnya tak sedikit.
Hanya saja, selama ini industri-industri itu membutuhkan kriteria khusus untuk pekerjanya. Akibatnya, tak bisa mencakup sumberdaya lokal Jepara.
”Kami sudah membangun komunikasi terkait hal ini. Ternyata mereka juga punya tuntutan tinggi untuk karyawannya. Sedangkan kita terkendala hard sklill (keterampilan atau pengetahuan khusus), maupun soft skill (kemampuan interpersonal),” ujarnya.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi