Padahal di Pesisir, Kecamatan Kedung Malah Bertengger di Puncak Kasus Stunting Jepara
Faqih Mansur Hidayat
Senin, 18 Juli 2022 18:05:47
MURIANEWS, Jepara – Kecamatan Kedung menduduki puncak kasus stunting di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dari 7005 anak di Jepara yang mengalami stunting, sebanyak 530 anak dari Kecamatan Kedung.
Padahal, lokasi kecamatan itu berada di pesisir pantai. Sebagian masyarakatnya juga merupakan nelayan, di mana hasil laut atau ikan tangkapan memiliki nilai gizi yang baik.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara, Muh Ali, Senin (18/7/2022) mengungkapkan, perilaku hidup masyarakat Kecamatan Kedung jadi salah satu faktor tingginya stunting di sana.
Di mana, lanjut Ali, asupan gizi masyarakat di sana sangat rendah karena hanya diberi makan krupuk atau makanan bergizi rendah. Sementara, ikan-ikan terbaik hasil melaut banyak dijual ke pasar.
Menurut Ali, pola seperti itu harus diubah. Anak-anak yang sedang masa emas atau seribu hari pertama sejak dalam kandungan hingga lahir, harus mendapatkan gizi terbaik.
Baca: Pengentasan Stunting Jepara Dianggarkan Rp 6 MiliarDijelaskannya, makanan bergizi ada bermacam-macam jenisnya. Tidak harus ikan.
Protein hewani, seperti telur atau abon bisa jadi pilihan makanan. Sementara, untuk protein nabati seperti tempe dan tahu bisa jadi alternatif makanan bergizi.Ali mengatakan, salah satu penyebab stunting adalah asupan gizi pada anak. Sebab, tak sedikit orang tua yang kurang memerhatikan gizi pada makanan anak.”Padahal, anak sejak dalam kandungan sampai umur seribu hari harus mendapat gizi yang cukup. Apabila tidak tercukupi anak itu bisa mengalami stunting,” terang Ali.Pemerintah Kabupaten Jepara sendiri, lanjutnya sudah mencanangkan program ‘Grebek Stunting’. Dalam program itu, salah satunya mengkampanyekan makan makanan bergizi dan pendampingan anak stunting serta ibu kekurangan energi dan kalori.Beberapa waktu lalu, Pemkab Jepara juga mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Tim itu dipimpin Sekda Jepara Edy Sudjatmiko dan ditarget menuntaskan stunting pada 2023 nanti. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_172814" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi stunting. (net)[/caption]
MURIANEWS, Jepara – Kecamatan Kedung menduduki puncak kasus stunting di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dari 7005 anak di Jepara yang mengalami stunting, sebanyak 530 anak dari Kecamatan Kedung.
Padahal, lokasi kecamatan itu berada di pesisir pantai. Sebagian masyarakatnya juga merupakan nelayan, di mana hasil laut atau ikan tangkapan memiliki nilai gizi yang baik.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara, Muh Ali, Senin (18/7/2022) mengungkapkan, perilaku hidup masyarakat Kecamatan Kedung jadi salah satu faktor tingginya stunting di sana.
Di mana, lanjut Ali, asupan gizi masyarakat di sana sangat rendah karena hanya diberi makan krupuk atau makanan bergizi rendah. Sementara, ikan-ikan terbaik hasil melaut banyak dijual ke pasar.
Menurut Ali, pola seperti itu harus diubah. Anak-anak yang sedang masa emas atau seribu hari pertama sejak dalam kandungan hingga lahir, harus mendapatkan gizi terbaik.
Baca: Pengentasan Stunting Jepara Dianggarkan Rp 6 Miliar
Dijelaskannya, makanan bergizi ada bermacam-macam jenisnya. Tidak harus ikan.
Protein hewani, seperti telur atau abon bisa jadi pilihan makanan. Sementara, untuk protein nabati seperti tempe dan tahu bisa jadi alternatif makanan bergizi.
Ali mengatakan, salah satu penyebab stunting adalah asupan gizi pada anak. Sebab, tak sedikit orang tua yang kurang memerhatikan gizi pada makanan anak.
”Padahal, anak sejak dalam kandungan sampai umur seribu hari harus mendapat gizi yang cukup. Apabila tidak tercukupi anak itu bisa mengalami stunting,” terang Ali.
Pemerintah Kabupaten Jepara sendiri, lanjutnya sudah mencanangkan program ‘Grebek Stunting’. Dalam program itu, salah satunya mengkampanyekan makan makanan bergizi dan pendampingan anak stunting serta ibu kekurangan energi dan kalori.
Beberapa waktu lalu, Pemkab Jepara juga mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Tim itu dipimpin Sekda Jepara Edy Sudjatmiko dan ditarget menuntaskan stunting pada 2023 nanti.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi