Isnaneni, salah satu pengguna jalan mengungkapkan keluhan tersebut. Menurutnya, kemacetan sebetulnya tidak seberapa bila pengguna jalan menggunakan sepeda motor. Namun, kemacetan parah terjadi ketika banyak pengguna jalan menggunakan mobil.
"Jalan ini sebetulnya terbilang sempit, sehingga tidak cocok untuk relokasi. Kecuali, pengendara mobil dialihkan sehingga tidak mengganggu pengguna sepeda motor. Kami berharap supaya pembangunan cepat selesai, sehingga relokasi sementara ini tidak berlarut-larut mengganggu arus lalu lintas," ucap Isna, Kamis (08/09/2016).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riyoso berharap, supaya masyarakat bisa sedikit bersabar. Pasalnya, pembangunan pasar diperlukan untuk mendukung ekonomi berbasis kerakyatan di Pati.
"Kenyamanan mungkin sedikit terganggu. Tapi, menurut saya tidak terlalu merepotkan. Pembangunan yang akan memakan waktu kurang dari empat bulan itu harus didukung. Pembangunan itu pada akhirnya untuk masyarakat sendiri," ucap Riyoso.Dia menambahkan, desain relokasi sengaja dibuat agar Jalan MH Thamrin bisa dilewati mobil. Di Jalan Setia Budi, dia berharap tidak ada mobil yang parkir di sana, mengingat jalan tersebut terbilang cukup sempit untuk dilalui mobil.
Editor : Kholistiono
Murianews, Pati - Relokasi Pasar Rogowongso di sepanjang Jalan MH Thamrin dan Setiabudi membuat arus lalu lintas tersendat. Di sepanjang jalan tersebut, lapak dagang ditempatkan di pinggiran jalan sehingga membuat arus lalu lintas terganggu.
Isnaneni, salah satu pengguna jalan mengungkapkan keluhan tersebut. Menurutnya, kemacetan sebetulnya tidak seberapa bila pengguna jalan menggunakan sepeda motor. Namun, kemacetan parah terjadi ketika banyak pengguna jalan menggunakan mobil.
"Jalan ini sebetulnya terbilang sempit, sehingga tidak cocok untuk relokasi. Kecuali, pengendara mobil dialihkan sehingga tidak mengganggu pengguna sepeda motor. Kami berharap supaya pembangunan cepat selesai, sehingga relokasi sementara ini tidak berlarut-larut mengganggu arus lalu lintas," ucap Isna, Kamis (08/09/2016).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riyoso berharap, supaya masyarakat bisa sedikit bersabar. Pasalnya, pembangunan pasar diperlukan untuk mendukung ekonomi berbasis kerakyatan di Pati.
"Kenyamanan mungkin sedikit terganggu. Tapi, menurut saya tidak terlalu merepotkan. Pembangunan yang akan memakan waktu kurang dari empat bulan itu harus didukung. Pembangunan itu pada akhirnya untuk masyarakat sendiri," ucap Riyoso.
Dia menambahkan, desain relokasi sengaja dibuat agar Jalan MH Thamrin bisa dilewati mobil. Di Jalan Setia Budi, dia berharap tidak ada mobil yang parkir di sana, mengingat jalan tersebut terbilang cukup sempit untuk dilalui mobil.
Editor : Kholistiono