“Kabupaten Jepara belum menjadi kota inflasi, sehingga dalam menghitung inflasi masih menyesuaikan dengan kota-kota terdekat, seperti Kudus dan Semarang,” ujar Kepala BPS Jepara, Murdiyono kepada MuriaNewsCom, Jumat (9/9/2016).
Menurutnya, meski Jepara belum termasuk kota inflasi, namun sudah harus melakukan penghitungan inflasi seiring dengan instruksi pemerintah pusat. Diketahui bahwa pihaknya mulai melakukan penghitungan inflasi sejak 2012 lalu.
“Sebelum itu belum dilakukan penghitungan inflasi, karena memang Jepara belum menjadi kota inflasi. Ada perintah dari pemerintah pusat, baru kemudian kami melakukan penghitungan inflasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengemukakan, penghitungan inflasi itu juga salah satu dasar menentukan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) masyarakat. Untuk itu, penyesuaian dengan kota-kota lain terus dilakukan.
“Kota inflasi yang paling dekat dengan Jepara secara geografis adalah Kudus. Tetapi Kudus kondisinya berbeda dengan Jepara, karena Kudus tidak memiliki laut. Kemudian kami menyesuaikan dengan Semarang yang sama-sama memiliki laut. Maka sementara kita menyesuaikan dengan Semarang,” ungkapnya.Pada masa pencarian sekarang ini bahkan BPS Jepara belum mengeluarkan data inflasi untuk bulan Agustus 2015 untuk Kabupaten Jepara. Padahal daerah lain yang menjadi kota inflasi sudah mengeluarkan data tersebut pada awal September.Lebih lanjut, ia mengaku dalam menentukan inflasi masih sangat kesulitan. Selain SDM yang terbatas juga kelompok-kelompok Indek Harga Konsumen yang menjadi acuan masih dalam penyesuaian.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Jepara – Dalam menghitung inflasi, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jepara masih menyesuaikan diri dengan kota tetangga. Seperti Kudus dan Semarang. Itu dilakukan lantaran sejauh ini Jepara belum termasuk kota inflasi.
“Kabupaten Jepara belum menjadi kota inflasi, sehingga dalam menghitung inflasi masih menyesuaikan dengan kota-kota terdekat, seperti Kudus dan Semarang,” ujar Kepala BPS Jepara, Murdiyono kepada MuriaNewsCom, Jumat (9/9/2016).
Menurutnya, meski Jepara belum termasuk kota inflasi, namun sudah harus melakukan penghitungan inflasi seiring dengan instruksi pemerintah pusat. Diketahui bahwa pihaknya mulai melakukan penghitungan inflasi sejak 2012 lalu.
“Sebelum itu belum dilakukan penghitungan inflasi, karena memang Jepara belum menjadi kota inflasi. Ada perintah dari pemerintah pusat, baru kemudian kami melakukan penghitungan inflasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengemukakan, penghitungan inflasi itu juga salah satu dasar menentukan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) masyarakat. Untuk itu, penyesuaian dengan kota-kota lain terus dilakukan.
“Kota inflasi yang paling dekat dengan Jepara secara geografis adalah Kudus. Tetapi Kudus kondisinya berbeda dengan Jepara, karena Kudus tidak memiliki laut. Kemudian kami menyesuaikan dengan Semarang yang sama-sama memiliki laut. Maka sementara kita menyesuaikan dengan Semarang,” ungkapnya.
Pada masa pencarian sekarang ini bahkan BPS Jepara belum mengeluarkan data inflasi untuk bulan Agustus 2015 untuk Kabupaten Jepara. Padahal daerah lain yang menjadi kota inflasi sudah mengeluarkan data tersebut pada awal September.
Lebih lanjut, ia mengaku dalam menentukan inflasi masih sangat kesulitan. Selain SDM yang terbatas juga kelompok-kelompok Indek Harga Konsumen yang menjadi acuan masih dalam penyesuaian.
Editor : Akrom Hazami