Rabu, 19 November 2025


Menjelang tengah malam, ratusan warga Desa Kawak berkumpul di lapangan desa. Mulai dari anak-anak sampai orangtua berjejal berdiri di lapangan samping kuburan. Di setiap sudut lapangan, api obor dari bambu menyala.

Sebelum dimulai, tokoh desa setempat dengan membawa baskom berisi beras dan uang receh memasuki lapangan diiringi sepuluh pemuda. Tiba di tengah lapangan, seluruh kaki pemuda itu dilumuri minyak kelapa. Selanjutnya, kelapa berukuran cukup besar dinyalakan. Peluit panjang berbunyi, sepak bola api pun dimulai.

"Tidak sekadar seru-seruan, tapi sepak bola api ini mempunyai tujuan agar warga desa dijauhkan dari segala bentuk ancaman roh jahat dan penyakit. Selain itu juga agar emosi dan nafsu-nafsu negatif juga hilang. Sehingga tercipta kerukunan di tengah-tengah masyarakat,” ujar Eko kepada MuriaNewsCom, Rabu dini hari (21/9/2016), usai laga sepak bola api.

Pertandingan sepak bola api tersebut berjalan seru. Bola yang ditendang para pemain itu juga kerap mengenai penonton yang memenuhi pinggir lapangan. Sontak saat itu terjadi keriuhan penonton terjadi.
Sementara itu, salah satu pemain sepak bola api, Mukariyanto mengungkapkan, kiat agar kaki tidak terluka bakar saat bermain sepak bola api, yaitu dengan menggunakan minyak kelapa. Sebelum memulai permainan, kaki dilumuri minyak kelapa yang sebelumnya diberi doa-doa di makam sesepuh desa.Meski bermain sepak bola api dengan kaki telanjang, peserta sepak bola api tidak akan merasakan panas. “Rasanya biasa saja, tidak panas. Kaki-kaki juga tidak luka-luka,” katanya.Editor : Akrom Hazami 

Baca Juga

Komentar

Terpopuler