Data per 16 Desember 2022, realisasi anggarannya baru 58,66 persen. Itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Grobogan Triwulan IV 2022 di ruang Riptaloka Setda Grobogan, Rabu (21/12/2022).
RSUD dr Raden Soedjati Soemodiardjo Purwodadi memiliki anggaran sebesar Rp 242,3 miliar, namun realisasinya baru sebesar Rp 142,1 miliar.
Direktur RSUD dr Raden Soedjati Soemodiardjo Purwodadi, Edi Mulyanto mengatakan, masih banyaknya anggaran yang belum terserap itu karena ada silpa (sisa lebih penggunaan anggaran) hasil audit BPKP pada 2021.
Audit tersebut baru selesai pada Maret 2022. Saat itu, terdapat silpa sebesar Rp 91 miliar.
’’Itu ditambahkan pada penetapan Anggaran Perubahan 2022. Kami kan sudah menyusun kegiatan-kegiatan untuk satu tahun. Ada uang masuk segitu, berarti otomatis supaya anggarannya berimbang, harus ada perencanaan dan belanja,’’ paparnya.
Sementara, lanjut Edi, pelaksanaan APBD Perubahan 2022 hanya berjalan tiga bulan. Itu membuat pihaknya kesulitan untuk menyusun program. Karena itulah, pada akhir tahun ada cukup banyak anggaran yang tidak terserap.’’Kami tidak punya waktu untuk menyusun program dan belanja, untuk menyerap uang yang segitu banyak sehingga di akhir tahun banyak yang tidak terbelanjakan,’’ ungkapnya.Adapun secara keseluruhan, realisasi anggaran Pemkab Grobogan tercapai sebesar Rp 87 persen. Dari total APBD Rp 2,9 triliun, realisasi anggaran berada di angka Rp 2,3 triliun. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Serapan anggaran RSUD dr Raden Soedjati Soemodiardjo Purwodadi atau RSUD Purwodadi jadi yang terendah di antara instansi dan OPD se-Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Data per 16 Desember 2022, realisasi anggarannya baru 58,66 persen. Itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Grobogan Triwulan IV 2022 di ruang Riptaloka Setda Grobogan, Rabu (21/12/2022).
RSUD dr Raden Soedjati Soemodiardjo Purwodadi memiliki anggaran sebesar Rp 242,3 miliar, namun realisasinya baru sebesar Rp 142,1 miliar.
Baca: 890 Warga Grobogan Terdampak PMK Dapat Bantuan
Direktur RSUD dr Raden Soedjati Soemodiardjo Purwodadi, Edi Mulyanto mengatakan, masih banyaknya anggaran yang belum terserap itu karena ada silpa (sisa lebih penggunaan anggaran) hasil audit BPKP pada 2021.
Audit tersebut baru selesai pada Maret 2022. Saat itu, terdapat silpa sebesar Rp 91 miliar.
’’Itu ditambahkan pada penetapan Anggaran Perubahan 2022. Kami kan sudah menyusun kegiatan-kegiatan untuk satu tahun. Ada uang masuk segitu, berarti otomatis supaya anggarannya berimbang, harus ada perencanaan dan belanja,’’ paparnya.
Baca: KPU Grobogan Butuh 840 Orang PPS
Sementara, lanjut Edi, pelaksanaan APBD Perubahan 2022 hanya berjalan tiga bulan. Itu membuat pihaknya kesulitan untuk menyusun program. Karena itulah, pada akhir tahun ada cukup banyak anggaran yang tidak terserap.
’’Kami tidak punya waktu untuk menyusun program dan belanja, untuk menyerap uang yang segitu banyak sehingga di akhir tahun banyak yang tidak terbelanjakan,’’ ungkapnya.
Adapun secara keseluruhan, realisasi anggaran Pemkab Grobogan tercapai sebesar Rp 87 persen. Dari total APBD Rp 2,9 triliun, realisasi anggaran berada di angka Rp 2,3 triliun.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi