Sabtu, 22 Maret 2025


Pendeta Gereja Kristen Jawa (GKJ) Purwodadi Rita Dwi Lestari dan Pengasuh Ponpes Nurul Hidayah Gus Annaj Muts Tsaqib atau Gus Aqib ditunjuk sebagai narasumber Talk show.

Bunda Rita sapaan Rita Dwi Lestari mengatakan jangan memerkosa kitab suci hanya untuk pembenaran pemikiran masing-masing. Sebab, akan selalu ada ayat untuk membenarkan klaim masing-masing.

“Kitab suci jangan diperkosa. Semisal, untuk pembenaran pemikiran, (kemudian, red) dicari ayatnya. Semestinya tidak demikian,” kata dia.

Baca: Peduli Lingkungan, Saka Wanabakti Kwarcab Grobogan Resik-Resik Hutan

Sementara, Gus Aqib menjelaskan bertoleransi sudah diajarkan dalam Alquran maupun Alhadist. Baik itu bertoleransi terhadap antar umat beragama maupun sesama umat Islam.

Ajaran itu dituangkan dalam surah Alkafirun ayat ke 6 yakni lakum diinukum waliyadiin yang berarti bagimu agamamu dan bagiku agamaku, serta hadist yang berbunyi lanaa a'maaluna Walakum a'maalukum yang artinya berarti bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalanmu.

Gus Aqib pun meminta warga Grobogan agar tidak menyebut kafir bagi orang yang tidak beragama Islam. Menurutnya istilah kafir disebutnya menyakitkan bagi beberapa kalangan di luar Islam, sehingga Gus Dur mengompromikan dengan istilah ’’nonmuslim’’.’’Nonmuslim kan juga sama dengan nonkristen, nonkatolik, untuk orang Islam dan yang di luar kedua agama tersebut,’’ paparnya.Selain dua narasumber, kegiatan itu dihadiri Wabup Grobogan Bambang Pujiyanto, Pastor Gereja Katolik Purwodadi Romo Emanunuel Nuwa MSF. Kemudian, serta Ketua PCNU Grobogan KH A Wan Fadhil.Acara tersebut juga dimeriahkan sejumlah penampilan seni dari paduan suara dari GKI Purwodadi, pembacaan puisi oleh Penny, penyair dan guru MAN 1 Grobogan, Ki Atmo dari GKJ Purwodadi dengan geguritannya, serta Suyadi atau yang akrab disapa Pak Raden Grobogan dengan dongengnya. Reporter: Saiful AnwarEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler