Cegah Lonjakan Covid-19 saat Ramadan, Pemkab Pati Siagakan 60 Bed Isolasi
Umar Hanafi
Senin, 28 Maret 2022 15:12:44
MURIANEWS, Pati – Guna mencegah terjadinya lonjakan
Covid-19 saat Ramadan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menyiagakan 60 bed atau tempat tidur untuk isolasi di RSUD RAA Soewondo.
Dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Pendapa Kabupaten Pati, Senin (28/3/2022), Bupati Pati Haryanto mengungkapkan, sebenarnya pihak RSUD Soewondo sempat memintanya untuk mengubah tempat isolasi Covid-19 menjadi ruangan pasien umum.
Pasalnya, hingga saat ini tidak ada pasien yang diisolasi di sana. Menanggapi hal ini, ia pun meminta RSUD RAA Soewondo untuk menahan dulu keinginan itu.
Baca juga: Dana Penanganan Covid-19 Pati Dipertanyakan“Mereka meminta tempat isolasi terpusat dipakai pelayanan pasien umum. Saya bilang jangan dulu. Karena kalau tidak menyediakan tempat isolasi, bila ada kasus Covid-19, nanti bisa menjadi masalah,” katanya.
Haryanto menambahkan, berdasarkan pengalaman, lonjakan kasus Covid-19 saat Ramadan hingga selepas Lebaran. Maka dari itu, lanjutnya, perlu tetap menyediakan tempat isolasi.
“Menyediakan tempat isolasi ini, paling tidak Pemda hadir dalam rangka penanganan
Covid-19,” tambahnya.
“Menyediakan tempat isolasi ini, paling tidak Pemda hadir dalam rangka penanganan
Covid-19,” tambahnya.Ia mengizinkan tempat isolasi terpusat di RAA Soewondo diubah menjadi tempat pelayanan pasien umum, bila tidak ada lonjakan kasus Covid-19 saat Ramadan dan selepasnya.“Semisal pascalebaran tak ada lonjakan kasus Covid-19, mungkin isolasi terpusat bisa diubah ke pelayanan umum. Jadi nanti menunggu situasi dan kondisi paska lebaran," imbuhnya.Diwawancarai terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia mengatakan, pihaknya tetap menyediakan bed isolasi Covid-19 di RSUD. Jadi tetap
stand by hingga saat ini.“TT(tempat tidur)-nya 60 untuk isolasi
Covid-19. Nantinya, ada rapat khusus menjelang Ramadan membahas lebih rinci soal penanganan corona," pungkasnya. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_280728" align="alignleft" width="1280"]

Bupati Pati Haryanto saat memimpin rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Pati, Senin (28/3/2022). (MURIANEWS/Umar Hanafi)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Guna mencegah terjadinya lonjakan
Covid-19 saat Ramadan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menyiagakan 60 bed atau tempat tidur untuk isolasi di RSUD RAA Soewondo.
Dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Pendapa Kabupaten Pati, Senin (28/3/2022), Bupati Pati Haryanto mengungkapkan, sebenarnya pihak RSUD Soewondo sempat memintanya untuk mengubah tempat isolasi Covid-19 menjadi ruangan pasien umum.
Pasalnya, hingga saat ini tidak ada pasien yang diisolasi di sana. Menanggapi hal ini, ia pun meminta RSUD RAA Soewondo untuk menahan dulu keinginan itu.
Baca juga: Dana Penanganan Covid-19 Pati Dipertanyakan
“Mereka meminta tempat isolasi terpusat dipakai pelayanan pasien umum. Saya bilang jangan dulu. Karena kalau tidak menyediakan tempat isolasi, bila ada kasus Covid-19, nanti bisa menjadi masalah,” katanya.
Haryanto menambahkan, berdasarkan pengalaman, lonjakan kasus Covid-19 saat Ramadan hingga selepas Lebaran. Maka dari itu, lanjutnya, perlu tetap menyediakan tempat isolasi.
“Menyediakan tempat isolasi ini, paling tidak Pemda hadir dalam rangka penanganan
Covid-19,” tambahnya.
Ia mengizinkan tempat isolasi terpusat di RAA Soewondo diubah menjadi tempat pelayanan pasien umum, bila tidak ada lonjakan kasus Covid-19 saat Ramadan dan selepasnya.
“Semisal pascalebaran tak ada lonjakan kasus Covid-19, mungkin isolasi terpusat bisa diubah ke pelayanan umum. Jadi nanti menunggu situasi dan kondisi paska lebaran," imbuhnya.
Diwawancarai terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia mengatakan, pihaknya tetap menyediakan bed isolasi Covid-19 di RSUD. Jadi tetap
stand by hingga saat ini.
“TT(tempat tidur)-nya 60 untuk isolasi
Covid-19. Nantinya, ada rapat khusus menjelang Ramadan membahas lebih rinci soal penanganan corona," pungkasnya.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi