– Bencana banjir bandang, Kamis (14/7/2022) juga membuat Petani bawang merah di Desa Ngurenrejo, Kecamatan Wedarijakasa, Kabupaten Pati menangis.
Pasalnya, sebanyak 20 hektare lahan bawang merah di sana hancur dihantam banjir. Bahkan, bawang merah di beberapa lahan itu sudah siap panen.
Para petani bawang merah Desa Ngurenrejo merugi sekitar Rp 3 miliar. Itu diungkapkan Ketua Paguyuban Petani Bawang Merah Desa Ngurenrejo, Kasnawi.
”Sekitar 4 hektare lahan padahal sudah siap panen. Kerugian karena banjir banyak ini. Sekitar Rp 3 miliar,” ujar Kasnawi yang juga Kepala Desa Ngurenrejo, Jumat (22/7/2022).
Karnawi menceritakan pada Kamis (14/7/2022) lalu, dua tanggul di desanya jebol. Ini membuat banjir menerjang sekitar 40 rumah dan puluhan hektare lahan pertanian.
”Bawang merah siap panen sudah diberi uang panjer (uang muka dari pembeli). Tapi mau bagaimana lagi, tanamannya mati terendam lumpur. Saya sendiri rugi Rp 20 jutaan. Padahal sudah ada pembelinya,” kata dia.
Ia pun berharap, adanya bantuan dari Pemerintah. Baik itu bantuan bibit maupun bantuan lainnya. Sehingga beban dan kerugian masyarakat dari bencana ini sedikit terkurangi.”Berapa rumah yang bajir dan sawahnya. Warga ini menantikan bantuan dari pemerintah. Setidaknya dikasih sembako atau bantuan lainnya,” kata dia.Salah satu petani bawang Karyanto juga mengaku lahannya diterjang banjir bandang pada Kamis pekan lalu. Ia pun berharap adanya bantuan dari pemerintah.”Petani baru menanam bawang merah malah tertimbun lumpur. Padahal usia tanamannya baru 40 hari,” tandas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_303763" align="alignleft" width="1024"]

Petani bawang merah di Desa Ngurenrejo, Kecamatan Wedarijakasa, Kabupaten Pati memerlihatkan lahan yang diterjang banjir bandang. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Bencana banjir bandang, Kamis (14/7/2022) juga membuat Petani bawang merah di Desa Ngurenrejo, Kecamatan Wedarijakasa, Kabupaten Pati menangis.
Pasalnya, sebanyak 20 hektare lahan bawang merah di sana hancur dihantam banjir. Bahkan, bawang merah di beberapa lahan itu sudah siap panen.
Para petani bawang merah Desa Ngurenrejo merugi sekitar Rp 3 miliar. Itu diungkapkan Ketua Paguyuban Petani Bawang Merah Desa Ngurenrejo, Kasnawi.
”Sekitar 4 hektare lahan padahal sudah siap panen. Kerugian karena banjir banyak ini. Sekitar Rp 3 miliar,” ujar Kasnawi yang juga Kepala Desa Ngurenrejo, Jumat (22/7/2022).
Karnawi menceritakan pada Kamis (14/7/2022) lalu, dua tanggul di desanya jebol. Ini membuat banjir menerjang sekitar 40 rumah dan puluhan hektare lahan pertanian.
”Bawang merah siap panen sudah diberi uang panjer (uang muka dari pembeli). Tapi mau bagaimana lagi, tanamannya mati terendam lumpur. Saya sendiri rugi Rp 20 jutaan. Padahal sudah ada pembelinya,” kata dia.
Baca: Banjir Pati: 30 Rumah Rusak dan 14 Hanyut
Ia pun berharap, adanya bantuan dari Pemerintah. Baik itu bantuan bibit maupun bantuan lainnya. Sehingga beban dan kerugian masyarakat dari bencana ini sedikit terkurangi.
”Berapa rumah yang bajir dan sawahnya. Warga ini menantikan bantuan dari pemerintah. Setidaknya dikasih sembako atau bantuan lainnya,” kata dia.
Salah satu petani bawang Karyanto juga mengaku lahannya diterjang banjir bandang pada Kamis pekan lalu. Ia pun berharap adanya bantuan dari pemerintah.
”Petani baru menanam bawang merah malah tertimbun lumpur. Padahal usia tanamannya baru 40 hari,” tandas dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi