Pati Raya Banjir, JMPPK: ESDM dan Penambang Harus Bertanggungjawab!
Umar Hanafi
Rabu, 4 Januari 2023 16:55:32
Itu diungkapkannya dalam audiensi dengan Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro bersama dinas terkait di Ruang Joyo Kusumo Setda Pati, Rabu (4/1/2023).
Menurut mereka, aktivitas tambang legal maupun ilegal sama-sama merusak. Apalagi bila penambangan dilakukan di daerah sumber mata air. Selain menghilang sumber mata air, aktivitas tambang juga membuat resapan air menghilang.
Baca: Miris, Angka Pernikahan Anak di Pati Meroket’’ESDM dan Penambangan harus bertanggungjawab. Banyak sumber-sumber yang mati. Kajilah secara jujur,’’ ujar Ketua JMPPK, Gunretno, di hadapan Pj Bupati Pati saat audiensi.
Ditemui usai audiensi, ia mengatakan, Dinas ESDM dengan izin tambang yang diterbitkan dan penambang telah membuat petani merugi karena banjir.
’’Tambang legal maupun ilegal di kawasan kars, rumahnya air itu membuat dampak yang luar biasa. Banjir ini tidak enteng sekali. Ini petani tidak panen. Apakah ESDM mau mengganti kerugian akibat itu,’’ lanjut dia.
Ia pun berharap, penertiban tambang tidak hanya dilakukan kepada penambang ilegal. Melainkan juga menertibkan penambang legal yang merusak sumber mata air.
’’Tidak hanya petani. Tetapi juga masyarakat yang lainnya yang menjadi korban banjir. Maka (seharusnya) tidak ada pembaharuan izin tambang dan (lingkungan) yang rusak direhabilitasi,’’ kata dia.
’’Tidak hanya petani. Tetapi juga masyarakat yang lainnya yang menjadi korban banjir. Maka (seharusnya) tidak ada pembaharuan izin tambang dan (lingkungan) yang rusak direhabilitasi,’’ kata dia.Dalam audiensi itu, mereka meminta Pj Bupati Pati untuk tidak memberikan rekomendasi terkait pembaharuan izin tambang.Sementara itu, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro ditemui secara terpisah mengaku tidak mau tergesa-gesa dalam menyikapi tambang ini.’’Kalau saya inginnya digabres (disikat). Tapi, nanti lah. Yang penting kan kita mencari jalan keluar yang baik agar tidak sikut-sikutan,’’ kata dia.Diketahui, beberapa daerah di Pati raya mengalami kebanjiran sejak Sabtu (31/12/2022) lalu. Daerah-daerah itu yakni, Kabupaten Pati, Kudus dan Grobogan.Di Kabupaten Pati sendiri saat ini banjir masih terjadi. Puluhan desa di beberapa kecamatan masih tergenang. Di antara Kecamatan Gabus, Juwana, Jakenan, Sukolilo, Pati dan Dukuhseti. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Sejumlah daerah di Pati Raya banjir sejak beberapa hari terakhir. Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) meminta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah dan penambang untuk bertanggungjawab.
Itu diungkapkannya dalam audiensi dengan Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro bersama dinas terkait di Ruang Joyo Kusumo Setda Pati, Rabu (4/1/2023).
Menurut mereka, aktivitas tambang legal maupun ilegal sama-sama merusak. Apalagi bila penambangan dilakukan di daerah sumber mata air. Selain menghilang sumber mata air, aktivitas tambang juga membuat resapan air menghilang.
Baca: Miris, Angka Pernikahan Anak di Pati Meroket
’’ESDM dan Penambangan harus bertanggungjawab. Banyak sumber-sumber yang mati. Kajilah secara jujur,’’ ujar Ketua JMPPK, Gunretno, di hadapan Pj Bupati Pati saat audiensi.
Ditemui usai audiensi, ia mengatakan, Dinas ESDM dengan izin tambang yang diterbitkan dan penambang telah membuat petani merugi karena banjir.
’’Tambang legal maupun ilegal di kawasan kars, rumahnya air itu membuat dampak yang luar biasa. Banjir ini tidak enteng sekali. Ini petani tidak panen. Apakah ESDM mau mengganti kerugian akibat itu,’’ lanjut dia.
Ia pun berharap, penertiban tambang tidak hanya dilakukan kepada penambang ilegal. Melainkan juga menertibkan penambang legal yang merusak sumber mata air.
’’Tidak hanya petani. Tetapi juga masyarakat yang lainnya yang menjadi korban banjir. Maka (seharusnya) tidak ada pembaharuan izin tambang dan (lingkungan) yang rusak direhabilitasi,’’ kata dia.
Dalam audiensi itu, mereka meminta Pj Bupati Pati untuk tidak memberikan rekomendasi terkait pembaharuan izin tambang.
Sementara itu, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro ditemui secara terpisah mengaku tidak mau tergesa-gesa dalam menyikapi tambang ini.
’’Kalau saya inginnya digabres (disikat). Tapi, nanti lah. Yang penting kan kita mencari jalan keluar yang baik agar tidak sikut-sikutan,’’ kata dia.
Diketahui, beberapa daerah di Pati raya mengalami kebanjiran sejak Sabtu (31/12/2022) lalu. Daerah-daerah itu yakni, Kabupaten Pati, Kudus dan Grobogan.
Di Kabupaten Pati sendiri saat ini banjir masih terjadi. Puluhan desa di beberapa kecamatan masih tergenang. Di antara Kecamatan Gabus, Juwana, Jakenan, Sukolilo, Pati dan Dukuhseti.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi