Ia pun mendatangi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati, Kamis (26/1/2023). Lasiyono datang ditemani anaknya saat memproses pembatalan pendaftaran hajinya.
, Lasiyono mengaku mendaftar ibadah haji sejak 2014 lalu. Saat itu, ia mendaftar untuk dirinya dan istrinya yang kini telah tiada. Masing-masing menyetorkan setoran awal Rp 25 juta.
’’Ke sini membatalkan pendaftaran haji. Saya dan (almarhum) istri. Saya sudah daftar sejak 2014 dan rencananya berangkat tahun 2027 (kalau tidak dibatalkan),’’ ujar dia usai mengurus proses pendaftaran.
Sebenarnya, ia sudah mengumpulkan uang untuk pelunasan haji. Total sebanyak Rp 20 juta sudah berada di tabungan haji, sehingga ia sudah mengumpulkan Rp 75 juta untuk ibadah haji bersama istrinya.
Namun, niatan untuk berangkat haji diurungkan. Ia mengungkapkan masalah ekonomi menjadi utama.
Terlebih ada isu kenaikan biaya haji dari awal sekitar total Rp 42 juta menjadi Rp 69 juta. Selain itu pembatalan ini dilakukan lantaran, istrinya sudah meninggal.’’Ini saya punya anak tiga yang masih kuliah. Semua harus dibiayai. Isu naiknya biaya haji juga membuat saya membatalkan (pendaftaran),’’ tutur lelaki yang bekerja sebagai petani ini.Ia pun berharap biaya haji tidak jadi dinaikkan sehingga orang-orang seperti dirinya mampu menunaikan rukun Islam ke lima ini.’’Kalau bisa turun lagi, agar nanti bisa daftar lagi,’’ pungkas dia.https://youtu.be/1nyGjbGMSqMReporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Biaya haji diusulkan bakal naik tahun ini. Situasi itu membuat Lasiyono (53), calon haji (calhaj) asal Desa Sendangrejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati membatalkan pendaftarannya.
Ia pun mendatangi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati, Kamis (26/1/2023). Lasiyono datang ditemani anaknya saat memproses pembatalan pendaftaran hajinya.
Pada
Murianews, Lasiyono mengaku mendaftar ibadah haji sejak 2014 lalu. Saat itu, ia mendaftar untuk dirinya dan istrinya yang kini telah tiada. Masing-masing menyetorkan setoran awal Rp 25 juta.
’’Ke sini membatalkan pendaftaran haji. Saya dan (almarhum) istri. Saya sudah daftar sejak 2014 dan rencananya berangkat tahun 2027 (kalau tidak dibatalkan),’’ ujar dia usai mengurus proses pendaftaran.
Baca: Kemenag Minta Keputusan Soal Besaran Biaya Haji Dipercepat
Sebenarnya, ia sudah mengumpulkan uang untuk pelunasan haji. Total sebanyak Rp 20 juta sudah berada di tabungan haji, sehingga ia sudah mengumpulkan Rp 75 juta untuk ibadah haji bersama istrinya.
Namun, niatan untuk berangkat haji diurungkan. Ia mengungkapkan masalah ekonomi menjadi utama.
Terlebih ada isu kenaikan biaya haji dari awal sekitar total Rp 42 juta menjadi Rp 69 juta. Selain itu pembatalan ini dilakukan lantaran, istrinya sudah meninggal.
’’Ini saya punya anak tiga yang masih kuliah. Semua harus dibiayai. Isu naiknya biaya haji juga membuat saya membatalkan (pendaftaran),’’ tutur lelaki yang bekerja sebagai petani ini.
Ia pun berharap biaya haji tidak jadi dinaikkan sehingga orang-orang seperti dirinya mampu menunaikan rukun Islam ke lima ini.
’’Kalau bisa turun lagi, agar nanti bisa daftar lagi,’’ pungkas dia.
https://youtu.be/1nyGjbGMSqM
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi