Minggu, 23 November 2025


Kenaikan ini dinilai tidak terlalu tinggi dibandingkan usulan Kementerian Agama (Kemenag) yang mencapai Rp 69 juta per calon jemaah.

Owner Toko Kaffah, Djuli Murtadho menilai, dampak kenaikan itu tidak terlalu besar dibandingkan pandemi Covid-19. Saat itu, ibadah haji tidak bisa dilaksanakan seperti saat ini.

’’Dampak ke penjualan, orang yang biayanya pas-pasan itu kemungkinan terpengaruh. Tapi kalau yang punya dana lebih saya kira tidak terpengaruh sama sekali,’’ kata dia, Jumat (17/2/2023).

Baca: Pati Dapat Jatah 2.880 Liter Minyakita

Ia bersyukur, pascapandemi Covid-19 saat ini, penjualan di tokonya perlahan mulai mengalami peningkatan lantaran keran umroh sudah dibuka kembali. Meskipun penjualan belum seperti sebelum pandemi Covid-19.

’’Ini meningkat, karena umroh luar biasa. Penjualan per bulan sekitar 30 persen dari sebelum pandemi. Yang dinikmati kurma, zam-zam, kismis dan sebagainya,’’ kata dia.
’’Ini meningkat, karena umroh luar biasa. Penjualan per bulan sekitar 30 persen dari sebelum pandemi. Yang dinikmati kurma, zam-zam, kismis dan sebagainya,’’ kata dia.Untuk meningkatkan omset, pihaknya juga menyediakan oleh-oleh khas Pati. Seperti jeruk pamelo, otak-otak bandeng, kecap lele khas Pati, dan beberapa makanan ringan lainnya.Lebih dari 15 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) digandengnya. Ia berharap langkah itu juga memajukan usaha-usaha mikro dan kecil di Bumi Mina Tani.’’Ke depan nanti kami kembangkan. Sementara ini, ada makanan ringan, kopi dan sejenisnya. Nantinya kami kembangkan ke kaos dan batik, tapi kami lihat perkembangannya karena masih baru. Termasuk ini ada jeruk pamelo yang langsung kami dapatkan dari petaninya,’’ tandas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler