Untuk menangani masalah ini, rencananya TPA ini akan diperluas sebanyak 4,5 hektare. Saat ini luasan yang ada hanya sekitar 5,6 hektare, dan sudah penuh.
Rencana perluasan itu akan dimulai 2021, sehingga TPA bisa bertahan minimal 10 tahun ke depan.
Kabid Pengelolaan Persampahan dan Ruang Terbuka Hijau Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus Suparmin mengatakan pihaknya hanya bisa memperluas di lokasi yang sama.
"Kami hanya bisa pengembangan di lokasi yang sama. Karena memang tidak bisa membangun TPA baru lagi. Karena banyak persyaratan dan izin lingkungan kalau buat baru. Jadi kami hanya bisa mengembangkan di lokasi yang sama," katanya, Jumat (9/10/2020).
Menurut Suparmin, nantinya di 2021 perluasan akan diarahkan ke sebelah barat. Sedangkan luas 5,6 hektare yang sudah ada akan digunakan kembali. Tentunya setelah sampah diurug."Tambahan 4,5 hektare itu kami targetkan 10 tahun ke depan. Tapi saya rasa bisa lebih. Cuma paling tidak saya targetkan untuk 10 tahun," ujarnya.Ditanya soal anggaran, Suparmin mengaku belum tahu. "Untuk anggaran sementara ini kami belum hitung ke situ. Untuk saat ini kami baru menyurvei tempat. Masih dalam tahap perencanaan," terangnya.Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo, di Jekulo, Kudus semakin kewalahan menampung sampah. Tiap harinya ada 130 ton sampah dari berbagai penjuru Kabupaten Kudus yang masuk.
Untuk menangani masalah ini, rencananya TPA ini akan diperluas sebanyak 4,5 hektare. Saat ini luasan yang ada hanya sekitar 5,6 hektare, dan sudah penuh.
Rencana perluasan itu akan dimulai 2021, sehingga TPA bisa bertahan minimal 10 tahun ke depan.
Kabid Pengelolaan Persampahan dan Ruang Terbuka Hijau Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus Suparmin mengatakan pihaknya hanya bisa memperluas di lokasi yang sama.
"Kami hanya bisa pengembangan di lokasi yang sama. Karena memang tidak bisa membangun TPA baru lagi. Karena banyak persyaratan dan izin lingkungan kalau buat baru. Jadi kami hanya bisa mengembangkan di lokasi yang sama," katanya, Jumat (9/10/2020).
Menurut Suparmin, nantinya di 2021 perluasan akan diarahkan ke sebelah barat. Sedangkan luas 5,6 hektare yang sudah ada akan digunakan kembali. Tentunya setelah sampah diurug.
"Tambahan 4,5 hektare itu kami targetkan 10 tahun ke depan. Tapi saya rasa bisa lebih. Cuma paling tidak saya targetkan untuk 10 tahun," ujarnya.
Ditanya soal anggaran, Suparmin mengaku belum tahu. "Untuk anggaran sementara ini kami belum hitung ke situ. Untuk saat ini kami baru menyurvei tempat. Masih dalam tahap perencanaan," terangnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha