Komunitas Sepeda Tua Kudus Gelar Peringatan HUT RI di Tempat Bekas Pertempuran Melawan Belanda
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 17 Agustus 2021 13:49:03
MURIANEWS, Kudus – Sebuah komunitas sepeda tua atau antik, Ontoseno menggelar peringatan HUT RI, Senin (17/8/2021) dengan cara yang berbeda. Mereka memilih menggelar peringatan itu di tempat yang bersejarah, yakni di bekas Stasiun Wergu di Desa Wergu Wetan, Kudus.
Ada sebanyak 25 anggota komunitas tersebut yang mengikuti kegiatan ini. Ketua Ontoseno, Sancaka Dwi Supani menjelaskan, pihaknya ingin mengenang kembali jasa para pahlawan yang telah gugur. Oleh karena itu dia memilih eks Stasiun Wergu yang memiliki cerita sejarah.
"Dulu eks Stasiun ini dibangun pada 1880-an. Saat itu sebagai jasa transportasi kereta. Di sinilah dulu pemuda
nyegat (menghadang) Belanda saat Agresi Militer Dua," katanya, Selasa (17/8/2021).
Sancaka melanjutkan, saksi sejarah pertempuran anatara pemuda dan Belanda masih terlihat dari adanya beberapa lubang peluru yang terdapat di beberapa bagian langit-langit stasiun.
"Itu yang berlubang bekas tembak menembak antara Belanda melawan pemuda," ungkapnya.
Menurutnya, saat itu pemuda memang
nyegat Belanda di stasiun karena dianggap sebagai lokasi yang strategis. Alasan lainnya karena saat itu pemuda kalah saat menghadang di area Tanggulangin Kudus, sehingga memilih untuk berjuang di stasiun.
Menurutnya, saat itu pemuda memang
nyegat Belanda di stasiun karena dianggap sebagai lokasi yang strategis. Alasan lainnya karena saat itu pemuda kalah saat menghadang di area Tanggulangin Kudus, sehingga memilih untuk berjuang di stasiun.Terkait kegiatan yang digelar komunitas Ontoseno, Sancaka menyebutkan beberapa rentetan acara. Mulai dari upacara di Gedung Juang 45, pembacaan parade puisi, dan trisula Ontoseno.Pada parade puisi ada dua judul yang dibacakan, yakni berjudul Aku karya Chairil Anwar dan Hari Keramat karya Basoeki Atmaja. Sedangkan Deklarasi Ontoseno berisi tiga janji."Intinya hidup harus bermanfaat bagi orang lain serta menjaga kesatuan Republik Indonesia. Kemudian yang kedua membantu pemerintah sosialisasi prokes, dan ketiga harus sadar berbangsa dan negara serta hormat kepada bendera merah putih," pungkasnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_234197" align="alignleft" width="880"]

Komunitas sepeda Ontoseno Kudus menggelar peringatan HUT RI di eks Stasiun Wergu Wetan, Kudus, Selasa (17/8/2021). (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Sebuah komunitas sepeda tua atau antik, Ontoseno menggelar peringatan HUT RI, Senin (17/8/2021) dengan cara yang berbeda. Mereka memilih menggelar peringatan itu di tempat yang bersejarah, yakni di bekas Stasiun Wergu di Desa Wergu Wetan, Kudus.
Ada sebanyak 25 anggota komunitas tersebut yang mengikuti kegiatan ini. Ketua Ontoseno, Sancaka Dwi Supani menjelaskan, pihaknya ingin mengenang kembali jasa para pahlawan yang telah gugur. Oleh karena itu dia memilih eks Stasiun Wergu yang memiliki cerita sejarah.
"Dulu eks Stasiun ini dibangun pada 1880-an. Saat itu sebagai jasa transportasi kereta. Di sinilah dulu pemuda
nyegat (menghadang) Belanda saat Agresi Militer Dua," katanya, Selasa (17/8/2021).
Sancaka melanjutkan, saksi sejarah pertempuran anatara pemuda dan Belanda masih terlihat dari adanya beberapa lubang peluru yang terdapat di beberapa bagian langit-langit stasiun.
"Itu yang berlubang bekas tembak menembak antara Belanda melawan pemuda," ungkapnya.
Menurutnya, saat itu pemuda memang
nyegat Belanda di stasiun karena dianggap sebagai lokasi yang strategis. Alasan lainnya karena saat itu pemuda kalah saat menghadang di area Tanggulangin Kudus, sehingga memilih untuk berjuang di stasiun.
Terkait kegiatan yang digelar komunitas Ontoseno, Sancaka menyebutkan beberapa rentetan acara. Mulai dari upacara di Gedung Juang 45, pembacaan parade puisi, dan trisula Ontoseno.
Pada parade puisi ada dua judul yang dibacakan, yakni berjudul Aku karya Chairil Anwar dan Hari Keramat karya Basoeki Atmaja. Sedangkan Deklarasi Ontoseno berisi tiga janji.
"Intinya hidup harus bermanfaat bagi orang lain serta menjaga kesatuan Republik Indonesia. Kemudian yang kedua membantu pemerintah sosialisasi prokes, dan ketiga harus sadar berbangsa dan negara serta hormat kepada bendera merah putih," pungkasnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha