MURIANEWS, Kudus - RM Panji Sosrokartono yang merupakan kakak kandung RA Kartini bukan sosok yang gila jabatan. Dia pernah ditawari jabatan menteri di kabinet Soekarno, namun ia menolaknya.
Kisah ini diceritakan oleh Juru Kunci Pesarean Sedo Moekti, Temu Sunarto. Ia mengatakan selepas Indonesia merdeka Sosrokartono pernah ditawari Soekarno masuk dalam kabinetnya.
"Beliau saat itu berada di Bandung. Ditawari jabatan untuk masuk di pemerintahan kabinet Soekarno. Tetapi beliau menolak," katanya.
Sosrokartono yang putra bupati Jepara ini memang memilih tinggal di Bandung usai melalang buana di luar negeri.
Sosrokartono menolak tawaran itu bukan karena tak menghormati Soekarno. Melainkan lantaran prinsipnya, terhadap tasawuf marifat.
[caption id="attachment_252380" align="alignleft" width="1280"]

Makam RM Panji Sosrokartono di Pesarean Sedo Moekti Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
Temu menjelaskan seseorang yang sudah memahami ilmu tasawuf marifat enggan masuk pemerintahan.
"Katena ketika sudah masuk pemerintahan. Pikirannya nanti berubah. Bisa dilihat pejabat kan memburu harta dan jabatan. Mbah Sosrokartono tidak mau seperti itu," sambungnya.
Baca: Sosrokartono, Wartawan Perang Jenius Putra Bupati JeparaSosrokartono juga disebutnya memegang teguh ilmu catur murti. Ilmu itu terdapat di dalam tubuh setiap orang. Mulai dari pikiran, perasaan, perbuatan, dan perkataan.
"Empat hal itu menyatu menjadi sifat jujur. Apa yang dikatakan harus sesuai dengan perbuatannya. Termasuk berpikir sebelum berucap juga penting. Hal itulah menjadi pegangan Mbah Sosrokartono," ungkapnya.
"Empat hal itu menyatu menjadi sifat jujur. Apa yang dikatakan harus sesuai dengan perbuatannya. Termasuk berpikir sebelum berucap juga penting. Hal itulah menjadi pegangan Mbah Sosrokartono," ungkapnya.Sosrokartono semasa hidup juga mempunyai dua nama yang dikenal. Yakni Mandor Kloengsoe dan Djoko Pring.Ada makna mendalam dari dua nama ini. Temu Sunarto menyebut, kloengsoe atau klungsu merupakan biji asam bewarna hitam, ketika tumbuh akan besar dan bisa mengayomi sekitarnya.
Baca: Sosrokartono, Kakak RA Kartini di Balik Kemerdekaan RINama samaran yang kedua yakni Djoko Pring memiliki makna membujang hingga akhir hayat. Seperti yang diketahui, Sosrokartono memang tidak menikah sepanjang hidupnya."Pring itu bambu. Bahasa krama inggilnya delling. Delling itu memiliki makna kudu kendel lan eling," sambungnya.Saat ini jenazah Sosrokartono dimakamkan di Pesarean Sedo Moekti, di Desa Kaliputu, Kabupaten Kudus. Dia meninggal di usia 74 tahun pada 8 Februari 1952.Ssosok Sosrokartono pernah berjuang mewujudkan Kemerdekaan Republik Indonesia melalui perjanjian Linggarjati.Lalu juga ikut mendirikan Budi Utomo, dan pernah menjadi wartawan perang surat kabar ternama terbitan Amerika The New York Herald Tribune. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_252379" align="alignleft" width="1280"]

Foto RM Panji Sosrokartono di Pesarean Sedo Moekti Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - RM Panji Sosrokartono yang merupakan kakak kandung RA Kartini bukan sosok yang gila jabatan. Dia pernah ditawari jabatan menteri di kabinet Soekarno, namun ia menolaknya.
Kisah ini diceritakan oleh Juru Kunci Pesarean Sedo Moekti, Temu Sunarto. Ia mengatakan selepas Indonesia merdeka Sosrokartono pernah ditawari Soekarno masuk dalam kabinetnya.
"Beliau saat itu berada di Bandung. Ditawari jabatan untuk masuk di pemerintahan kabinet Soekarno. Tetapi beliau menolak," katanya.
Sosrokartono yang putra bupati Jepara ini memang memilih tinggal di Bandung usai melalang buana di luar negeri.
Sosrokartono menolak tawaran itu bukan karena tak menghormati Soekarno. Melainkan lantaran prinsipnya, terhadap tasawuf marifat.
[caption id="attachment_252380" align="alignleft" width="1280"]

Makam RM Panji Sosrokartono di Pesarean Sedo Moekti Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
Temu menjelaskan seseorang yang sudah memahami ilmu tasawuf marifat enggan masuk pemerintahan.
"Katena ketika sudah masuk pemerintahan. Pikirannya nanti berubah. Bisa dilihat pejabat kan memburu harta dan jabatan. Mbah Sosrokartono tidak mau seperti itu," sambungnya.
Baca: Sosrokartono, Wartawan Perang Jenius Putra Bupati Jepara
Sosrokartono juga disebutnya memegang teguh ilmu catur murti. Ilmu itu terdapat di dalam tubuh setiap orang. Mulai dari pikiran, perasaan, perbuatan, dan perkataan.
"Empat hal itu menyatu menjadi sifat jujur. Apa yang dikatakan harus sesuai dengan perbuatannya. Termasuk berpikir sebelum berucap juga penting. Hal itulah menjadi pegangan Mbah Sosrokartono," ungkapnya.
Sosrokartono semasa hidup juga mempunyai dua nama yang dikenal. Yakni Mandor Kloengsoe dan Djoko Pring.
Ada makna mendalam dari dua nama ini. Temu Sunarto menyebut, kloengsoe atau klungsu merupakan biji asam bewarna hitam, ketika tumbuh akan besar dan bisa mengayomi sekitarnya.
Baca: Sosrokartono, Kakak RA Kartini di Balik Kemerdekaan RI
Nama samaran yang kedua yakni Djoko Pring memiliki makna membujang hingga akhir hayat. Seperti yang diketahui, Sosrokartono memang tidak menikah sepanjang hidupnya.
"Pring itu bambu. Bahasa krama inggilnya delling. Delling itu memiliki makna kudu kendel lan eling," sambungnya.
Saat ini jenazah Sosrokartono dimakamkan di Pesarean Sedo Moekti, di Desa Kaliputu, Kabupaten Kudus. Dia meninggal di usia 74 tahun pada 8 Februari 1952.
Ssosok Sosrokartono pernah berjuang mewujudkan Kemerdekaan Republik Indonesia melalui perjanjian Linggarjati.
Lalu juga ikut mendirikan Budi Utomo, dan pernah menjadi wartawan perang surat kabar ternama terbitan Amerika The New York Herald Tribune.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha