sering menyerang dikala musim penghujan. Sebab, saat itu kerap muncul genangan air yang menjadi tempat nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit itu untuk berkembang biak.
“Jenis nyamuk aedes aegypti ini biasanya bertelur di tempat yang nantinya saat hujan menjadi genangan air,” Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
, Dony Wicaksana, Sabtu (12/2/2022).
“Makanya tidak perlu heran ketika belum musim hujan tidak ada kasus demam berdarah, tetapi ketika musim hujan langsung muncul kasus demam berdarah,” lanjutnya.
Dia melanjutkan, kondisi cuaca yang tidak menentu juga ikut ambil bagian terjadinya kasus
. Sebab, akan banyak genangan yang dimungkinkan jadi tempat nyamuk aedes aegypti berkembang biak.
“Hal ini menjadi tempat bagi telur nyamuk untuk berkembang biak," sambungnya.Tempat favorit nyamuk untuk berkembang biak biasanya potongan bambu, daun talas, sampah botol plastik, dan sampah kaleng yang tergenang air.“Upayanya dapat diberantas dengan 3M plus yang dilakukan sepekan sekali. Karena siklus dari telur menjadi nyamuk itu membutuhkan waktu tujuh hari. Ketika dilakukan kegiatan kebersihan enam hari sekali maka telur tersebut tidak akan menjadi nyamuk. Sehingga rantainya terputus," ungkapnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_70815" align="alignleft" width="1050"]

Ilustrasi Demam berdarah[/caption]
MURIANEWS, Kudus –
Demam berdarah sering menyerang dikala musim penghujan. Sebab, saat itu kerap muncul genangan air yang menjadi tempat nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit itu untuk berkembang biak.
“Jenis nyamuk aedes aegypti ini biasanya bertelur di tempat yang nantinya saat hujan menjadi genangan air,” Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Kudus, Dony Wicaksana, Sabtu (12/2/2022).
“Makanya tidak perlu heran ketika belum musim hujan tidak ada kasus demam berdarah, tetapi ketika musim hujan langsung muncul kasus demam berdarah,” lanjutnya.
Baca juga: 190 Kasus DBD Ditemukan di Kudus
Dia melanjutkan, kondisi cuaca yang tidak menentu juga ikut ambil bagian terjadinya kasus
demam berdarah. Sebab, akan banyak genangan yang dimungkinkan jadi tempat nyamuk aedes aegypti berkembang biak.
“Hal ini menjadi tempat bagi telur nyamuk untuk berkembang biak," sambungnya.
Tempat favorit nyamuk untuk berkembang biak biasanya potongan bambu, daun talas, sampah botol plastik, dan sampah kaleng yang tergenang air.
“Upayanya dapat diberantas dengan 3M plus yang dilakukan sepekan sekali. Karena siklus dari telur menjadi nyamuk itu membutuhkan waktu tujuh hari. Ketika dilakukan kegiatan kebersihan enam hari sekali maka telur tersebut tidak akan menjadi nyamuk. Sehingga rantainya terputus," ungkapnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Zulkifli Fahmi