Tepung Tapioka di Kudus Mahal, Ukuran Kerupuk Menyusut
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 11 April 2022 14:32:18
MURIANEWS, Kudus - Harga tepung tapioka di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Akibat kenaikan harga itu, produsen kerupuk pun memperkecil ukuran kerupuknya.
Ini dilakukan lantaran pedagang tak bisa menaikkan harga jual meski harga tapioka naik dratis.
Kenaian harga tapioka terjadi sejak beberapa pekan terakhir, akibat belum masuk musim panen ketela sebagai bahan baku pembuat tapioka.
Di salah satu ditributor tapiopke di Desa Pasuruan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten
Kudus, harga tepung tapioka saat ini Rp 9.600 per kilogram. Harga itu mengalami kenaikan dari sebelumnya yang hanya Rp 8.500 per kilogramnya.
“Kalau per kuintal Rp 980 ribu. Sebelumnya hanya Rp 800 ribu,” kata Safi'i, pemilik Gudang distributor tapioca di Pasuruan Lor, Senin (11/4/2022).
Baca: Minyak Goreng Curah Langka, Produsen Kerupuk di Jepara MumetDengan adanya kenaikan harga tepung itu menurut dia beberapa pedagang kerupuk yang menjadi langanannya sering mengeluh. Meski begitu, tidak ada perbedaan jumlah penjualan tepung.
"
Alhamdulillah walaupun ada kenaikan tidak berdampak pada penjualan tepung saya. Sehari sekarang juga masih tetap bisa menjual lima Kuintal. Sama seperti sebelum ada kenaikan," terangnya.
"
Alhamdulillah walaupun ada kenaikan tidak berdampak pada penjualan tepung saya. Sehari sekarang juga masih tetap bisa menjual lima Kuintal. Sama seperti sebelum ada kenaikan," terangnya.Sementara itu, salah seorang pembuat kerupuk, Suhadi mengaku keberatan dengan naikknya harga tepung tapioka yang terlalu tinggi."Sekarang harga per kilogramnya hampir Rp 10 ribu. Pastinya sangat memberatkan saya sebagai produsen kerupuk kecil," katanya.
Baca: Minyak Goreng Curah Bikin Produsen Kerupuk di Kudus PusingSituasinya semakin sulit karena tidak mungkin menaikkan harga kerupuk. Solusinya dia harus mengubah ukuran kerupuk menjadi lebih kecil."Tidak mungkin saya menjual kerupuk di atas harga Rp 500. Kalau bahan baku pembuatkerupuk naik seperti ini saya kesulitan. Belum lagi harus bayar karyawan juga," pungkasnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_283955" align="alignleft" width="1280"]

Pekerja menata karung berisi tepung tapioca di gudang. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Harga tepung tapioka di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Akibat kenaikan harga itu, produsen kerupuk pun memperkecil ukuran kerupuknya.
Ini dilakukan lantaran pedagang tak bisa menaikkan harga jual meski harga tapioka naik dratis.
Kenaian harga tapioka terjadi sejak beberapa pekan terakhir, akibat belum masuk musim panen ketela sebagai bahan baku pembuat tapioka.
Di salah satu ditributor tapiopke di Desa Pasuruan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten
Kudus, harga tepung tapioka saat ini Rp 9.600 per kilogram. Harga itu mengalami kenaikan dari sebelumnya yang hanya Rp 8.500 per kilogramnya.
“Kalau per kuintal Rp 980 ribu. Sebelumnya hanya Rp 800 ribu,” kata Safi'i, pemilik Gudang distributor tapioca di Pasuruan Lor, Senin (11/4/2022).
Baca: Minyak Goreng Curah Langka, Produsen Kerupuk di Jepara Mumet
Dengan adanya kenaikan harga tepung itu menurut dia beberapa pedagang kerupuk yang menjadi langanannya sering mengeluh. Meski begitu, tidak ada perbedaan jumlah penjualan tepung.
"
Alhamdulillah walaupun ada kenaikan tidak berdampak pada penjualan tepung saya. Sehari sekarang juga masih tetap bisa menjual lima Kuintal. Sama seperti sebelum ada kenaikan," terangnya.
Sementara itu, salah seorang pembuat kerupuk, Suhadi mengaku keberatan dengan naikknya harga tepung tapioka yang terlalu tinggi.
"Sekarang harga per kilogramnya hampir Rp 10 ribu. Pastinya sangat memberatkan saya sebagai produsen kerupuk kecil," katanya.
Baca: Minyak Goreng Curah Bikin Produsen Kerupuk di Kudus Pusing
Situasinya semakin sulit karena tidak mungkin menaikkan harga kerupuk. Solusinya dia harus mengubah ukuran kerupuk menjadi lebih kecil.
"Tidak mungkin saya menjual kerupuk di atas harga Rp 500. Kalau bahan baku pembuatkerupuk naik seperti ini saya kesulitan. Belum lagi harus bayar karyawan juga," pungkasnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha