Kamis, 20 November 2025


Molornya pengoperasian Omah UMKM itu lantaran belum adanya sarana dan prasarana (sarpras) pendukung. Seperti tempat untuk mendisplay produk UMKM.

Sarpras yang dibutuhkan seperti alat-alat mebel, alat mesin pengemasan, pengering, dan alat lainnya yang diperlukan oleh pelaku UMKM. Sehingga pengoperasian Omah UMKM molor.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati mengatakan Omah UMKM rencananya diisi dengan alat-alat atau sarpras dari dana insentif daerah (DID).

”Tetapi ternyata DID tidak diperkenankan untuk keperluan sarpras. Alhasil, Omah UMKM sampai saat ini masih kosong dan belum tersedia peralatan dan sarpras di dalamnya," katanya, Sabtu (17/12/2022)

Ia menjelaskan, Disnakerperinkop Kudus sebenarnya mendapatkan kucuran anggaran sekitar Rp 1 miliar. Namun, anggaran DID tersebut hanya dapat digunakan untuk bantuan alat bagi pelaku UMKM dan bantuan bagi alumni pelatihan.

”Makanya pengoperasian Omah UMKM mundur dan direncanakan tidak di Januari tetapi Maret tahun depan. Kendalanya karena perlu persiapkan sarpras," sambungnya.

Baca: Omah UMKM Kudus Akan Diisi Mesin Bordir Seharga Rp 467 Juta

Rini menjelaskan, sebenarnya produk-produk dari sepuluh pelaku UMKM di Kudus sudah siap ditempatkan di Omah UMKM. Namun, masih butuh sarpras pendukung.Pihaknya masih memiliki opsi untuk menyediakan sarpras pendukung di Omah UMKM. Yakni menggunakan anggaran APBD 2023 di awal tahun.Jika di APDB 2023 juga tak mendapatkan kucuran anggaran, pihaknya akan mengajukan di APBD perubahan sekitar bulan Agustus atau September 2023.”Kalau awal tahun masih belum ada anggaran, kami akan coba dengan memakai sarpras seperti display, kursi, dan meja seadanya terlebih dahulu memanfaatkan yang sudah ada di Disnaker," imbuhnya.  Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler