Rabu, 19 November 2025


Aris Yuni Astuti, pegiat fashion di Kudus yang juga merupakan Owner Magenta Wedding Gallery mengatakan, saat ini kaum milenial di Kota Kretek sudah lumayan peduli dan tahu soal baju adat Kudus.

Dirinya membandingkan dengan tahun 2013 lalu saat generasi milenial di Kabupaten Kudus tak paham tentang baju adat Kudus. Belajar dari situ dirinya mulai mencari cara agar anak muda suka dengan baju adat Kudus.

”Setiap kali ada acara ulang tahun Kudus itu kan beberapa ASN (Aparatur Sipil Negara, red) sering memakai baju adat Kudus. Tetapi tidak dengan anak-anak mudanya. Dari situ saya mikir bagaimana membuat generasi milenial agar tahu dan mau memakai baju adat Kudus," katanya, Rabu (28/12/2022).

Dari situlah dirinya mencoba mengenalkan baju adat Kudus yang sedikit dimodifikasi. Tujuannya untuk menyesuaikan selera generasi muda.

”Makanya setiap ada fashion show, saya selalu bawa baju adat Kudus. Saya modif sedikit sesuai selera anak muda," sambungnya.

Aris menjelaskan beberapa bagian pakaian adat Kudus yang asli sebelum dimodifikasi olehnya. Warna biru tetap kerap diusungnya.

Baca: Baju Adat Kudus Terancam Punah, Ini Solusi Penanganannya
Baca: Baju Adat Kudus Terancam Punah, Ini Solusi PenanganannyaKemudian, bagian seperti caping kalo, bros perhiasan, dan kalung tetap diikutsertakan. Begitu juga dengan selendang toh watu, baju purung biru dari bludru dan kain batik.”Modifnya hanya di baju kurung beludru saja. Saya modif dan saya beri bahan dari kain brokat dengan warna cerah. Mirip-mirip kebaya yang saya sesuaikan ala-ala anak muda," terangnya.Ia mengaku tidak mau meninggalkan ciri khas baju adat Kudus yang asli. Oleh sebab itu dirinya hanya memodifikasi sedikit bagian dari baju adat Kudus.”Saya tidak mau meninggalkan ciri baju adat Kudus yang asli. Hanya mengganti bagian baju purung dan bagian capingnya dengan ornamen blink-blink kesukaan anak-anak muda," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler