di lapangan, seribuan siswa memadati area lapangan basket sekolah mereka mengikuti diskusi sastra yang digelar Forum Diskusi SMAN 2 Kudus (Fordisma) bersama sastrawan, budayawan, dan penyair.
Kegiatan bertajuk Safari Sastra Yudhistira Senandung Cinta Pantura itu dihadiri oleh Yudhistira ANM Massardi, Siska Yudhistira, Renny Djajoesman, Wita Yudarwita, Eki Naufal, Nadzar Tohary, Moch Rheva.
Koordinator Umum Safari Wisata Sastra Pantura, Taufik Adriansyah mengatakan, acara pada hari ini merupakan gagasan dari sanggar Batutis asal Bekasi, Jawa Barat. Pihaknya ingin mengajak anak muda yang agar terus berkarya.
Dia melanjutkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk melestarikan sastra agar tidak mati. ”Harapan kami sastra bisa terus lestari dan memiliki penerus," katanya.
Jupriyono, guru sejarah SMA 2 Kudus mengatakan, pihak sekolah berkolaborasi dengan Sanggar Batutis asal Bekasi bersama komunitas budaya di Kudus. Tujuannya agar siswa umendapatkan informasi perkembangan sastra.”Supaya anak-anak mendapatkan ilmu tentang musikalisasi puisi dan perkembangan sastra dari pakarnya langsung," sambungnya.Dia melanjutkan, hari ini ada 1.200 siswa yang ikut menyaksikan diskusi sastra. ”Ada guru juga dan tamu undangan. Total yang mengikuti acara ini ada 1.350 orang," terangnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Siswa SMAN 2 Kudus, Jawa Tengah diajak belajar sastra, Rabu (15/2/2023). Mereka diajak memahami sastra lewat musikalisasi puisi.
Pengamatan
Murianews di lapangan, seribuan siswa memadati area lapangan basket sekolah mereka mengikuti diskusi sastra yang digelar Forum Diskusi SMAN 2 Kudus (Fordisma) bersama sastrawan, budayawan, dan penyair.
Kegiatan bertajuk Safari Sastra Yudhistira Senandung Cinta Pantura itu dihadiri oleh Yudhistira ANM Massardi, Siska Yudhistira, Renny Djajoesman, Wita Yudarwita, Eki Naufal, Nadzar Tohary, Moch Rheva.
Koordinator Umum Safari Wisata Sastra Pantura, Taufik Adriansyah mengatakan, acara pada hari ini merupakan gagasan dari sanggar Batutis asal Bekasi, Jawa Barat. Pihaknya ingin mengajak anak muda yang agar terus berkarya.
Baca: Nilai Tes Tiba-Tiba Berubah, 13 Peserta Seleksi Perangkat Desa Wadul ke Ansor Kudus
Dia melanjutkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk melestarikan sastra agar tidak mati. ”Harapan kami sastra bisa terus lestari dan memiliki penerus," katanya.
Jupriyono, guru sejarah SMA 2 Kudus mengatakan, pihak sekolah berkolaborasi dengan Sanggar Batutis asal Bekasi bersama komunitas budaya di Kudus. Tujuannya agar siswa umendapatkan informasi perkembangan sastra.
”Supaya anak-anak mendapatkan ilmu tentang musikalisasi puisi dan perkembangan sastra dari pakarnya langsung," sambungnya.
Dia melanjutkan, hari ini ada 1.200 siswa yang ikut menyaksikan diskusi sastra. ”Ada guru juga dan tamu undangan. Total yang mengikuti acara ini ada 1.350 orang," terangnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha
