Sabtu, 22 November 2025


Labkesda Kudus merupakan laboratorium untuk mengecek hasil laboratorium bagi manusia seperti pemeriksaan sampel darah, dan hasil laboratorium untuk kesehatan lingkungan, seperti mengecek kebersihan air. Baik air bersih, air minum, dan air limbah.

Heri Akhiri Riyanto, Kepala UPTD Labkesda Kudus mengatakan, Langkah upgrade ini merupakan kebijakan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.

”Seluruh laboratorium kesehatan di tingkat daerah harus menjadi BSL 2. Karena ini merupakan program nasional," katanya, Rabu (22/2/2023).

Heri menambahkan, Labkesda Kudus mendapatkan alokasi anggaran dari Dana Alokasi Khusus 2023 sebesar Rp 3,1 miliar.

Baca: Harga Beras di Kudus Diprediksi Segera Melandai

Besaran anggaran tersebut meliputi Rp 940 juta untuk pembangunan fisik, Rp 500 juta untuk backup kebutuhan kelistrikan, dan Rp 1,6 miliar untuk kebutuhan alat kesehatan.

”Pelaksanaan rehabnya mulai tahun ini," sambungnya.

Heri menjelaskan, saat ini Labkesda Kabupaten Kudus berada di skala laboratorium standar BioSavety Laboratory 1. Nantinya, ketika sudah upgrade ke BSL 2 dapat lebih meningkatkan fasilitas pelayanan.”Ketika sudah menjadi BSL 2, kami dapat melakukan pemeriksaan dengan aman untuk memeriksa virus. Baik keamanan bagi yang memeriksa, maupun keamanan bagi lingkungan sekitar. Selain itu juga lebih bagus fasilitasnya," terangnya.Baca: DPRD Kudus Siapkan Ranperda Bantuan Hukum untuk Masyarakat MiskinTambahan fasilitas penunjang juga ada. Seperti penambahan alat Biosafety Cabinet (BSC). Saat ini di Labkesda Kudus baru tersedia satu unit BSC.”Harapan kami ketika nantinya upgrade ke BSL 2 di tahun ini bisa memberikan pelayanan ke masyarakat," imbuhnya.https://youtu.be/2HMzRefbsdsReporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler