Kedua remaja tersebut bernama Muhammad Wifaqul Azmi dan Muhammad Arif Al Fikri. Keduanya merupakan warga asal Desa Tanjungkarang, Kabupaten Kudus.
Muhammad Wifaqul Azmi menjelaskan sudah sejak tiga hari yang lalu membantu warga yang kendaraan roda duanya mogok saat menerjang banjir. Dia mengaku kegiatan tersebut sebatas untuk membantu warga.
Selama tiga hari ini dia juga tidak mendapatkan imbalan dari warga yang dibantunya. Menurutnya, hal itu tak menjadi masalah.
”Niatannya cuma membantu saja. Tidak mengharap imbalan. Tetapi kalau misal ada yang ngasih ya kami terima. Iseng-iseng saja pulang dari kerja sif malam, daripada di rumah tidak ada kegiatan," katanya, Minggu (5/3/2023).
Keduanya bergantian membantu warga yang motornya mogok. Terutama ibu-ibu yang kesulitan mendorong sepeda motor untuk menepi.
Sesekali dia membuka bagian bawah motor milik warga yang mogok. Tujuannya untuk mengeluarkan air melalui selang ventilasi.
Sesekali dia membuka bagian bawah motor milik warga yang mogok. Tujuannya untuk mengeluarkan air melalui selang ventilasi.”Biasanya kami di sini mulai pagi hari sampai siang. Mulai pukul tujuh pagi sampai 12 siang," sambungnya.
Dia menjelaskan, kebanyakan motor yang mogok lantaran air masuk ke dalam knalpot.”Kalau banjir seperti ini seharusnya memang dituntun saja. Kalau memang harus dinaiki ya gasnya harus stabil terus," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Banjir Kudus di Jalan Kudus-Purwodadi, Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyebabkan puluhan motor mogok. Dalam kondisi ini, ada dua remaja di Kudus yang sukarela membantu memperbaiki motor-motor yang mogok setelah menerjang banjir itu.
Kedua remaja tersebut bernama Muhammad Wifaqul Azmi dan Muhammad Arif Al Fikri. Keduanya merupakan warga asal Desa Tanjungkarang, Kabupaten Kudus.
Muhammad Wifaqul Azmi menjelaskan sudah sejak tiga hari yang lalu membantu warga yang kendaraan roda duanya mogok saat menerjang banjir. Dia mengaku kegiatan tersebut sebatas untuk membantu warga.
Selama tiga hari ini dia juga tidak mendapatkan imbalan dari warga yang dibantunya. Menurutnya, hal itu tak menjadi masalah.
”Niatannya cuma membantu saja. Tidak mengharap imbalan. Tetapi kalau misal ada yang ngasih ya kami terima. Iseng-iseng saja pulang dari kerja sif malam, daripada di rumah tidak ada kegiatan," katanya, Minggu (5/3/2023).
Baca: Nekat Terobos Banjir di Jalan Kudus-Purwodadi, Puluhan Motor Mogok
Keduanya bergantian membantu warga yang motornya mogok. Terutama ibu-ibu yang kesulitan mendorong sepeda motor untuk menepi.
Sesekali dia membuka bagian bawah motor milik warga yang mogok. Tujuannya untuk mengeluarkan air melalui selang ventilasi.
”Biasanya kami di sini mulai pagi hari sampai siang. Mulai pukul tujuh pagi sampai 12 siang," sambungnya.
Baca: Indahnya Gotong Royong Umat Beragama Hadapi Banjir Kudus Seri Dua
Dia menjelaskan, kebanyakan motor yang mogok lantaran air masuk ke dalam knalpot.
”Kalau banjir seperti ini seharusnya memang dituntun saja. Kalau memang harus dinaiki ya gasnya harus stabil terus," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha