Jumat, 21 November 2025


Kondisi ini berbeda dari beberapa waktu lalu yang menyentuh angka Rp 28.500 per kilogram.

Murianews.com menyambangi Abdul Rohman, peternak ayam petelur yang tampak sibuk beraktivitas di kandang ayamnya yang berada di RT 01, RW 07 Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.

”Harga tersebut turun sekitar sepekan ini. Sebelumnya harga telur dari kandang bisa Rp 28.500 per kilogram," katanya, Selasa (11/4/2023).

Saat ini di kandangnya terdapat 1.800 ekor ayam petelur. Sejak sebulan lalu ada penambahan 600 ekor ayam petelur.

Turunnya harga telur berdampak bagi keuntungannya yang semakin menipis. Belum lagi saat ini harga pakan mengalami kenaikan.

”Harga pakan naik Rp 15 ribu. Harga sebelumnya Rp 255 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp 270 ribu per kilogram," sambungnya.

Baca: Harga Telur di Kudus Berangsur Turun, Diprediksi Bakal Naik Lagi

Meski keuntungan yang didapatnya menipis, dia masih bersyukur karena tidak sampai minus. Menurutnya, selagi harga telur masih di atas Rp 24 ribu per kilogram, dia masih mendapatkan keuntungan.
Saat harga telur dari kandang masih Rp 28 ribu per kilogram, dia mampu mendapatkan keuntungan Rp 450 ribu per hari.Sedangkan saat ini keuntungan yang didapatkannya berkisar Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu per hari.”Nominal tersebut sudah kepotong pakan dan biaya listrik. Tetapi belum termasuk biaya vaksin dan pemberian vitamin," ungkapnya.Baca: Harga Telur di Kudus Meroket jelang RamadanDalam sehari produksi telur di tempatnya mencapai 55 kilogram. Jumlah tersebut setelah ada penambahan 600 ekor ayam petelur.”Sebenarnya belum maksimal kan penambahan 600 ekornya baru sebulan. Dulu saat jumlah ayamnya masih 1.200 ekor produksi telur per hari 52 kilogram," imbuhnya. Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler