Tercatat pada hari ini PMI Kudus hanya memiliki stok sembilan kantong darah AB. Sementara stok darah yang paling banyak yakni golongan darah A yang tercatat ada sebanyak 134 kantong.
Sedangkan golongan darah B ada sebanyak 52 kantong. Kemudian golongan darah O terdapat 55 kantong.
Masyarakat yang mempunyai golongan darah AB ataupun golongan darah lain bisa menyumbangkan darahnya ke PMI Kudus, untuk kemanusiaan. Donor darah bisa dilakukan dengan mendatangi Kantor PMI Kudus.
Tak hanya itu, PMI Kudus juga menggelar donor darah keliling di sejumlah tempat.Di hari ini PMI Kudus melaksanakan kegiatan donor darah keliling di PT Djarum. Pelaksanaanya dimulai pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB.Sejauh ini pihak PMI juga masih menyuplai darah ke beberapa rumah sakit di Kota Kretek. Seperti RS Mardirahayu, RSUD Loekmono Hadi, RSI Sunan Kudus, RS Kumala Siwi, RS Aisyiyah, dan RSU Nurussyifa. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah hari ini, Kamis (25/5/2023) tercatat ada 250 kantonr. Dari jumlah stok itu, darah golongan AB yang paling sedikit.
Tercatat pada hari ini PMI Kudus hanya memiliki stok sembilan kantong darah AB. Sementara stok darah yang paling banyak yakni golongan darah A yang tercatat ada sebanyak 134 kantong.
Sedangkan golongan darah B ada sebanyak 52 kantong. Kemudian golongan darah O terdapat 55 kantong.
Masyarakat yang mempunyai golongan darah AB ataupun golongan darah lain bisa menyumbangkan darahnya ke PMI Kudus, untuk kemanusiaan. Donor darah bisa dilakukan dengan mendatangi Kantor PMI Kudus.
Baca: Pejalan Kaki di Kudus Tertabrak Motor, Identitas Belum Diketahui
Tak hanya itu, PMI Kudus juga menggelar donor darah keliling di sejumlah tempat.
Di hari ini PMI Kudus melaksanakan kegiatan donor darah keliling di PT Djarum. Pelaksanaanya dimulai pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB.
Sejauh ini pihak PMI juga masih menyuplai darah ke beberapa rumah sakit di Kota Kretek. Seperti RS Mardirahayu, RSUD Loekmono Hadi, RSI Sunan Kudus, RS Kumala Siwi, RS Aisyiyah, dan RSU Nurussyifa.
Editor: Ali Muntoha