Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terdapat makam ulama yang dikunjungi banyak peziarah. Makam itu merupakan persemayaman Syekh Hasan Sadzali.

Makam tersebut terdapat di wilayah lereng Pegunungan Muria tersebut. Lantas siapakah sosok Syekh Hasan Sadzali?

Ketua Pegurus Yayasan Makam Syekh Sadzali Rejenu (YMSSR) Didik Sedyanto mengatakan,  Syekh Hasan Sadzali merupakan seorang ulama besar penyebar Islam berasal dari Timur Tengah.

”Beliau datang ke ke Tanah Jawa sebagai penyiar agama," katanya, Selasa (23/8/2022).

Syekh Hasan Sadzali merupakan sosok yang terkenal sangat kaya raya. Namun saat itu, ulama yang dikenal dengan nama Syekh Syadzali tersebut, berkeinginan untuk uzlah atau menyepi untuk mendekatkan diri pada Tuhan.

”Beliau ingin meninggalkan keduniawian dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Makanya mencari tempat yang sangat sunyi di wilayah hutan Argopiloso Pegunungan Muria ini,” ujarnya.

Syekah Sadzali menyebarkan Islam melalui jalur perdagangan. Ia datang di wilayah Muria menggunakan kapal, yang saat itu Muria masih berupa pulau.

Baca: Melihat Tradisi Salin Luwur Syekh Hasan Sadzali Rejenu Kudus

Dari cerita yang didapatkannya dari Habib Luthfi, Syekh Sadzali sudah menyiarkan Islam sebelum adanya Walisongo. Kurang lebih, sekitar tahun 1.200an silam, Syekh Sadzali sudah berada di wilayah lereng Pegunungan Muria.Hal tersebut senada dengan apa yang ditemukannya saat menggali pondasi di wilayah makam Syekh Sadzali. Di mana waktu itu, pihaknya menemukan batu-bata yang bertuliskan tahun 1267.”Tapi sayang penemuan batu-bata yang bernilai itu, akhirnya malah hilang. Di batu-bata berukuran besar ada tulisan tahun 1267. Berarti dulu pernah ada kehidupan di sekitar sini (Rejenu,red)," ujarnya.Baca: Kirab Luwur Syekh Hasan Sadzali Rejenu Kudus Angkat Potensi Wisata JapanPihaknya juga sempat menemukan batu-bata yang membentuk lengkung. Yang diperkirakan merupakan bekas bangunan sumur. Ada juga mangkok keramik dan batu lumpang yang merupakan peninggalan Syekh Sadzali.”Sampai saat ini, masih ada mangkok keramik dan batu lumpang yang saat ini saya simpan," ungkapnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar