Rabu, 19 November 2025


Permintaan tersebut diungkapkan Sam'ani saat mellihat proses pembangunan jembatan apung yang menghubungkan Desa Setrokalangan, Kabupaten Kudus dengan Desa Kedungwaru, Kabupaten Demak itu, Rabu (30/11/2022).

Jembatan itu dibangun oleh investor dan dikelola Suwarno, pemilik jembatan lama yang terbuat dari bambu.

”Kami titip untuk anak sekolah tolong bisa digratiskan. Tapi seumpama anak sekolah itu mampu bayar bisa tapi jangan disamakan atau lebih murah dari masyarakat umum," katanya.

Pihaknya juga berpesan, agar tarif lewat jembatan tersebut nantinya tidak naik dan masih sama dengan tarif lama yakni sebesar Rp 2 ribu.

Baca:Jembatan Apung Penghubung Kudus-Demak Segera Bisa Dilewati

Jembatan apung tersebut, sambung dia, merupakan bentuk kemurahan investor yang ingin membantu akses masyarakat Kudus dan juga Demak. Dari informasi yang didapatkannya, jembatan tersebut hanya diperbolehkan untuk akses motor.

Alhamdulillah ini bisa membantu masyarakat, maksimal untuk motor bisa boncengan," ujarnya.

Jembatan apung tersebut juga dinilai aman untuk dilintasi. Terlebih, menurutnya investor yang membangun jembatan apung tersebut sudah berpengalaman di bidang yang sama dan bukan hanya memiliki jembatan apung penghubung Kudus-Demak saja.”Jika dilihat ini sudah aman, investornya juga berpengalaman. Tapi saya tetap berpesan agar tali angkut (penyeimbang jembatan, red) itu diperkuat. Engsel-engsel jembatan juga harus dipastikan kuat," ucapnya.Baca: Jembatan Apung Hubungkan Perbatasan Kudus-Demak di SetrokalanganSementara Suwarno menyebut, pihaknya juga akan berupaya untuk menggratiskan pelajar. Terlebih sebelumnya saat memakai jembatan sasak ataupun perahu pelajar sudah digratiskan.”Karena dulu anak sekolah itu sudah lolos digratiskan. Ini nanti bisa digratiskan juga," imbuhnya Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar