Siswa SMK di Kudus Ini Jago Bikin PLTS
Yuda Auliya Rahman
Rabu, 7 Desember 2022 16:43:00
Bahkan, sejak tahun 2019 PLTS sudah mulai diajarkan. Siswa bukan hanya diajarkan cara perawatan panel surya saja. Siswa juga mampu merangkai berbagai instalasi dengan panel surya.
Sumarno, guru kejuruan TITL SMK NU Ma'arif Kudus mengatakan, sejak tahun 2019 siswa sudah bisa merakit panel surya sebagai sumber tenaga listrik. Salah satunya untuk menggerakkan aerator kolam yang ada di taman sekolah.
Selain itu, siswa juga mampu merakit panel surya yang digunakan sebagai tenaga listrik penerangan di halaman atau lapangan sekolah.
”Penerangan lapangan itu juga ada enam titik, itu sejak 2020 sampai sekarang masih awet. Satu lampu penerangan menggunakan panel surya memiliki daya 300 watt. Kami gunakan sistem
off grid langsung lewat aki, bukan metode hybrid," katanya, Rabu (7/12/2022).
[caption id="attachment_338713" align="alignleft" width="1280"]

Siswa memeriksa jaringan di boks panel dari listrik tenaga surya. (Murianews/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
Selain itu, para siswa juga diajarkan praktik untuk melakukan perawatan terhadap sejumlah panel surya yang sudah terpasang di sekolah. Termasuk di antaranya perawatan terhadap panel surya yang mampu menghasilkan tenaga listrik hingga 6.600 VA untuk lampu penerangan di bengkel TITL.
”Jadi siswa juga praktik melakukan perawatan bongkar pasang. Siswa diajari mengecek dengan mengukur sejauh mana tegangan yang dihasilkan," ujarnya.
Baca: Objek Wisata Air Tiga Rasa Rejenu Kudus Kini Dilengkapi PLTSLebih lanjut, sambung dia, salah satu model riset energi terbarukan berupa panel surya yang diajarkan kepada siswa ini akan terus dikembangkan baik lewat praktik dengan alat prototype atau praktik langsung.Sementara salah satu siswa TITL kelas XI Muhammad Khoiruza Faisal, mengaku sangat menyukai dengan materi pembangkit listrik tenaga surya yang diajarkan di sekolah. Terlebih, selama proses praktik dan pembelajaran, dia sendiri tidak memiliki kendala yang menyulitkan.https://youtu.be/s2P--zl_PjgReporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – SMK NU Ma'arif Kudus menjadi salah satu sekolah kejuruan yang mengajarkan siswa tentang riset energi terbarukan. Salah satunya yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diajarkan untuk siswa di program keahlian Teknik Istalasi Tenaga Listrik.
Bahkan, sejak tahun 2019 PLTS sudah mulai diajarkan. Siswa bukan hanya diajarkan cara perawatan panel surya saja. Siswa juga mampu merangkai berbagai instalasi dengan panel surya.
Sumarno, guru kejuruan TITL SMK NU Ma'arif Kudus mengatakan, sejak tahun 2019 siswa sudah bisa merakit panel surya sebagai sumber tenaga listrik. Salah satunya untuk menggerakkan aerator kolam yang ada di taman sekolah.
Selain itu, siswa juga mampu merakit panel surya yang digunakan sebagai tenaga listrik penerangan di halaman atau lapangan sekolah.
”Penerangan lapangan itu juga ada enam titik, itu sejak 2020 sampai sekarang masih awet. Satu lampu penerangan menggunakan panel surya memiliki daya 300 watt. Kami gunakan sistem
off grid langsung lewat aki, bukan metode hybrid," katanya, Rabu (7/12/2022).
[caption id="attachment_338713" align="alignleft" width="1280"]

Siswa memeriksa jaringan di boks panel dari listrik tenaga surya. (Murianews/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
Selain itu, para siswa juga diajarkan praktik untuk melakukan perawatan terhadap sejumlah panel surya yang sudah terpasang di sekolah. Termasuk di antaranya perawatan terhadap panel surya yang mampu menghasilkan tenaga listrik hingga 6.600 VA untuk lampu penerangan di bengkel TITL.
”Jadi siswa juga praktik melakukan perawatan bongkar pasang. Siswa diajari mengecek dengan mengukur sejauh mana tegangan yang dihasilkan," ujarnya.
Baca: Objek Wisata Air Tiga Rasa Rejenu Kudus Kini Dilengkapi PLTS
Lebih lanjut, sambung dia, salah satu model riset energi terbarukan berupa panel surya yang diajarkan kepada siswa ini akan terus dikembangkan baik lewat praktik dengan alat prototype atau praktik langsung.
Sementara salah satu siswa TITL kelas XI Muhammad Khoiruza Faisal, mengaku sangat menyukai dengan materi pembangkit listrik tenaga surya yang diajarkan di sekolah. Terlebih, selama proses praktik dan pembelajaran, dia sendiri tidak memiliki kendala yang menyulitkan.
https://youtu.be/s2P--zl_Pjg
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha