Ada puluhan jemaah yang mengikuti salat gerhana yang diimami KH Amin Yasin, Khotib Suriyah PCNU Kudus itu.
Salat gerhana ini dilakukan dua rekaat, dengan dua kali gerakan rukuk yang dilakukan di setiap rekaatnya.
Sebelum salat gerhana dimulai, imam yang memimpin jemaah memandu untuk melantunkan niat salat gerhana. Setelah salat usai, ada juga khotbah yang diikuti oleh puluhan jemaah itu.
Ketua Lembaga Fakakiyah Nahdhatul Ulama (LFNU) Azhar Latif Nashiran mengatakan, salat gerhana hukumnya sunah muakkad. Salat ini bisa digelar saat dimulainya fenomena gerhana bulan hingga waktu akhir selesainya tahapan gerhana.
”Salat gerhana hukumnya sunah muakkad, tidak wajib. Tapi lebih dianjurkan dan lebih baik ketika dilaksanakan," katanya, Kamis (20/4/2023).Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang membedakan salat gerhana matahari dengan salat sunah lain. Yakni dua kali rukuk yang dilakukan di setiap rekaatnya.”Rukuknya beda, setiap rakaat rukuknya dua kali. Salat ini sebagai bentuk syukur dan mengingat kebesaran sang pencipta adanya fenomena gerhana matahari," ujarnya. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Salat Gerhana Matahari di Gedung Serba Guna Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus dilakukan secara berjemaah. Salat jemaah tersebut digelar di lantai lima yang terdapat layar pantauan riil proses terjadinya gerhana matahari.
Ada puluhan jemaah yang mengikuti salat gerhana yang diimami KH Amin Yasin, Khotib Suriyah PCNU Kudus itu.
Salat gerhana ini dilakukan dua rekaat, dengan dua kali gerakan rukuk yang dilakukan di setiap rekaatnya.
Sebelum salat gerhana dimulai, imam yang memimpin jemaah memandu untuk melantunkan niat salat gerhana. Setelah salat usai, ada juga khotbah yang diikuti oleh puluhan jemaah itu.
Ketua Lembaga Fakakiyah Nahdhatul Ulama (LFNU) Azhar Latif Nashiran mengatakan, salat gerhana hukumnya sunah muakkad. Salat ini bisa digelar saat dimulainya fenomena gerhana bulan hingga waktu akhir selesainya tahapan gerhana.
Baca: Gerhana Matahari Dipantau di TBS Kudus dengan Berbagai Metode
”Salat gerhana hukumnya sunah muakkad, tidak wajib. Tapi lebih dianjurkan dan lebih baik ketika dilaksanakan," katanya, Kamis (20/4/2023).
Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang membedakan salat gerhana matahari dengan salat sunah lain. Yakni dua kali rukuk yang dilakukan di setiap rekaatnya.
”Rukuknya beda, setiap rakaat rukuknya dua kali. Salat ini sebagai bentuk syukur dan mengingat kebesaran sang pencipta adanya fenomena gerhana matahari," ujarnya.
Editor: Ali Muntoha