Kegiatan di rumah makan saung rakyat, Kecamatan Bae, Kudus itu dilangsungkan untuk mempererat persaudaraan antarwarga Minang.
Ketua IKM Kudus, Agusril mengatakan, halalbihalal yang digelar ini sebagai wadah berkumpulnya orang minang yang merantau di Kudus
’’Yang pasti untuk wadah dan mempererat persaudaraan bagi para warga minang yang tengah merantau di Kudus,’’ katanya, Minggu, (14/5/2023).
Terlebih di momen Idulfitri kemarin, banyak warga minang yang belum sempat saling berkunjung ke sanak saudara karena kesibukan masing-masing.
Dengan wadah yang disediakan itu, diharapkan mampu kembali mempererat silaturahmi setelah hampir tiga tahun kegiatan warga minang di Kudus vakum karena Pandemi Covid-19.
’’Di kesempatan ini warga Minang bisa saling bertemu, mempererat silaturahmi dan membersihkan hati kembali ke fitrah,’’ ucapnya.
Dirinya menyebut, warga minang yang merantau ke Kudus mayoritas berprofesi sebagai pedagang. Ada yang berdagang pakaian, aksesoris di pasar-pasar hingga makanan yang berada di berbagai wilayah di Kudus.’’Dominan sesuai kultur yang ada itu perantauan berprofesi sebagai pedagang, ada yang di Pasar Kliwon jualan pakaian, aksesoris, dan yang paling banyak itu tetap rumah makan Padang,’’ ujarnya. Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Kudus – Seratusan warga Minang yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menggelar halalbihalal, Minggu (14/5/2023).
Kegiatan di rumah makan saung rakyat, Kecamatan Bae, Kudus itu dilangsungkan untuk mempererat persaudaraan antarwarga Minang.
Ketua IKM Kudus, Agusril mengatakan, halalbihalal yang digelar ini sebagai wadah berkumpulnya orang minang yang merantau di Kudus
’’Yang pasti untuk wadah dan mempererat persaudaraan bagi para warga minang yang tengah merantau di Kudus,’’ katanya, Minggu, (14/5/2023).
Baca: Pelajar di Kudus Meninggal Usai Tertabrak Truk
Terlebih di momen Idulfitri kemarin, banyak warga minang yang belum sempat saling berkunjung ke sanak saudara karena kesibukan masing-masing.
Dengan wadah yang disediakan itu, diharapkan mampu kembali mempererat silaturahmi setelah hampir tiga tahun kegiatan warga minang di Kudus vakum karena Pandemi Covid-19.
’’Di kesempatan ini warga Minang bisa saling bertemu, mempererat silaturahmi dan membersihkan hati kembali ke fitrah,’’ ucapnya.
Baca: Hanura Kudus Siapkan Gen Z Raup Suara Pemilu 2024
Dirinya menyebut, warga minang yang merantau ke Kudus mayoritas berprofesi sebagai pedagang. Ada yang berdagang pakaian, aksesoris di pasar-pasar hingga makanan yang berada di berbagai wilayah di Kudus.
’’Dominan sesuai kultur yang ada itu perantauan berprofesi sebagai pedagang, ada yang di Pasar Kliwon jualan pakaian, aksesoris, dan yang paling banyak itu tetap rumah makan Padang,’’ ujarnya.
Editor: Zulkifli Fahmi
